Chapter 39 : Hachishakusama.

750 46 0
                                    

***

Instagram : @aisyaahdh_

Penulis : bloodssparkling_ ✨

Sumber : Cerita.Hantu.Com

"Hachishakusama"

(urban legend di Jepang)

Kakek dan nenekku tinggal di Jepang. Hampir setiap musim panas, orang tuaku selalu membawaku kerumah kakek dan nenek untuk sekedar silaturahmi, dan melepas rasa rindu.

Kakek dan nenekku tinggal disebuah desa terpencil yang jauh dari kota dan mereka memiliki halaman dibelakang rumah yang sangat luas.

Setiap kami berkunjung, aku sangat senang bermain halaman belakang itu. Ketika kami tiba, kakek dan nenekku langsung menyambut kami dengan senyuman, dan pelukan. Yah, mungkin Karena hanya aku seorang saja cucu mereka, sehingga aku merasa sangat dimanjakan oleh keduanya.

Saat terakhir kali aku melihat mereka, dimusim panas, ketika itu aku menginjak umur 8 tahun. Seperti biasa, orang tuaku memesan penerbangan ke Jepang dan kami berangkat dari bandara menuju rumah kakek dan nenek.

Namun, orang tuaku saat itu sedang ada urusan, sehingga setelah beberapa hari, mereka melakukan perjalanan menuju daerah lain di Jepang, meninggalkan aku sendirian bersama dengan nenek dan kakek.

Suatu hari, aku sedang bermain dihalaman belakang rumah. Kakek dan nenek saat itu sedang berada didalam rumah. Di saat itu adalah hari musim panas dan aku berbaring dirumput untuk beristirahat. Aku menatap awan dan menikmati sinar lembut matahari dan angin yang sejuk. Ketika aku hendak bangun, aku mendengar suara aneh.

“Po. Po. Po. Po” aku tidak tahu apa itu dan sulit untuk dicari tahu suara itu berasal dari mana.

Kedengarannya hampir seperti seseorang yang sedang membuat kebisingan. Seolah-olah suara yang keluar dari mulutnya hanya mengucapkan “Po. Po. Po. Po” berulang-ulang.

Akhirnya aku melihat sekeliling, mencari sumber suara, tiba-tiba aku melihat sesuatu diatas pagar tinggi yang menutup halaman belakang, itu seperti topi jerami. Dari situlah suara itu berasal. “Po. Po. Po. Po” Kemudian, topi itu mulai bergerak, seolah-olah seseorang sedang memakainya.

Topi jerami itu berhenti disebuah celah kecil dipagar tanaman dan aku bisa melihat ada sesosok wajah sedang mengintip melalui celah itu.

Itu seorang wanita setinggi pagar yang hampir 8 kaki tingginya. Aku terkejut melihat seberapa tinggi wanita itu. Aku bertanya-tanya apakah dia memakai sepatu bertumit tinggi? Sedetik kemudian, dia berjalan pergi dan suara aneh itu menghilang bersamaan dengannya yang memudar dari kejauhan.

Bingung, aku berjalan kembali kedalam rumah. Kakek dan nenekku berada didapur sedang minum teh. Aku duduk dimeja dan setelah beberapa saat, aku mengatakan kepada kakek dan nenek tentang apa yang aku lihat.

Awalnya, mereka tidak benar-benar memperhatikanku, sampai aku menyebutkan bahwa ada suara khas. “Po. Po. Po. Po” Begitu aku mengatakan itu, keduanya tiba-tiba terdiam. Mata nenek melebar dan dia menutupi mulutnya dengan tangannya. Wajah Kakek menjadi sangat serius dan dia meraih lenganku.

“Ini sangat penting,” katanya, dengan suara yang serius.

“Kamu harus memberitahu kami persis seperti apa. Seberapa tinggi dia?”

CREEPY PASTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang