Chapter 1 : Rasa Lapar

4K 213 13
                                    

Penulis cerita : bloods'sparkling ✨

"Rasa lapar!"

Namaku Randy, aku sedang mencari kamar kos yang cocok untukku sebagai seorang mahasiswa. selain cocok, aku juga ingin kamar kos yang dekat dengan tempat aku berkuliah. Aku sudah mencari kesana-kemari namun, harganya begitu mahal. mungkin karena letaknya yang sangat strategis, dan banyak anak kuliahan yang ngekos di sana juga.

Akhirnya aku bertanya pada seorang nenek yang tengah duduk di pinggir jalan.

"misi nek, saya mau tanya apa ada kos kosan di sekitar sini?" tanyaku pada nenek itu.

"iya ada, di pojok gang sana.. Dekat kok dari sini nak.. " jawab nenek-nenek itu.

Aku pun segera pergi ke sana dan mencari kos-kosan yang di bilang si nenek itu. Ternyata memang ada, namanya 'kos kosan Bu Ani'

Dengan segera aku menemui si pemilik kos untuk menanyakan harga sewa kamar yang akan ku tempati. Syukur, aku setuju dengan harga yang ia tawarkan.

"dalam satu kamar ada dua kasur... Jika kamu mau, kau akan satu kamar dengan si gendut itu!" jelas bu Ani, si pemilik kos. Tidak ada jalan lain aku pun langsung setuju dan membayar uang sewa selama satu bulan. Bu Ani mengantarkan aku ke kamar.

Saat aku masuk ke dalam kamarku, tepat di hadapanku ada pria gemuk yang sepertinya obesitas parah. Aku sampai jijik melihat gelambir besar yang ada di perutnya itu. Ia sepertinya sedang mengemil chiki dan beberapa susu kaleng di kasurnya yang sangat berantakan. Sungguh sial aku satu kamar dengan orang gendut ini, bisa-bisa aku juga di makan olehnya!

Setelah bu Ani pergi, ia mulai berbicara padaku, "siapa namamu?" tanya pria gendut itu dengan saus merah yang ada di sekliling bibirnya.
Aku pun langsung menjawabnya "Randy" kataku sekilas.

"aku Bobby... Kau suka makan?" tanyanya lagi, benar dugaanku orang sepertinya mana mungkin berjauhan dengan kata makan. Aku mengangguk, "iya tapi tidak terlalu banyak yang ku sukai." jawabku.

"jika kau lapar kau harus mendapatkan makanan dengan cara apapun!" katanya tiba-tiba. Aku tidak menanggapi pembicaraan anehnya dan langsung tidur di kasur miniku Ini. Aku sangat lelah.

***

Pagi tiba, aku baru saja terbangun dari tidurku dan aku melihat Bobby sedang makan di kasurnya. Ia sudah mencapai suapan terakhir dalam satu menitan—mungkin. Aku melihat sudah dua piring yang ia habiskan. Hih, dasar rakus!

"kau makan apa?" tanyaku heran.

"nasi goreng" jawabnya sambil terus mengunyah.

"beli dimana?"

"di luar, uangku habis jadi ku ambil uangmu, ini jatahku dan yang satu ini jatahmu! Aku sudah membangunkanmu tapi kau tidak bangun jadinya aku makan saja semuanya." jawabnya santai. Aku langsung bangkit dari kasurku dan melihat jatah makananku sudah ludes dimakannnya. Padahal saat ini aku sangat lapar.

"kenapa kau mengambil jatahku? Apa punyamu tidak cukup hah?" kali ini aku benar-benar marah karena ia sudah memakan habis jatah sarapanku, bahkan dengan uangku. Ia mengambil uangku tanpa izin.

"kan aku sudah bilang jika kau lapar kau harus mendapatkan makanan dengan cara apapun!" jawabnya, tak acuh.

Aku berfikir sejenak tentang kata- katanya barusan.

"Jika kau lapar kau harus mendapatkan makanan itu dengan cara apapun"

Aku tersenyum saat memikirkan kata-kata itu, jika di resapi mungkin ada benarnya juga. dengan begitu
aku bisa kenyang tanpa repot bukan? Jika aku lapar tidak perlu mengeluarkan emosiku. Aku ambil saja pisau yang ada di dapur dan ku umpatkan di belakang tubuhku supaya si babi gendut tidak melihatnya.

Ku dekati dia dan langsung saja ku tikam perut besarnya itu dengan pisau. Ia mulai berteriak dan aku semakin bergirah untuk menusuknya lebih dalam. Kira-kira aku menikamnya sampai 32 kali. Hingga beberapa detik ia lemas dan menutup mata kecilnya itu. Setelah ia benar-benar mati baru lah aku tumbangkan tubuh besarnya itu ke lantai.

Ku potong-potong tubuhnya hingga terbagi menjadi beberapa bagian, layaknya daging steak. Saat ku potong lehernya, banyak sekali gumpalan lemak berwarna kuning kecoklatan yang sangat menjijikan, berbau amis. Tubuh laki laki ini sangat menjijikan!

"dengan cara apapun ya? Siapa takut?" ucapku seraya menjilat pisau berselimut darah yang ada di tanganku.

Siapa tau saja teman kos kalian adalah aku?

-<><>-

Ps: Huaaaa akhirnya aku bisa menyelesaikan chapter yang satu ini. Btw ini story pertama yang ku publish di wattpad hehe, semoga suka ya :)

Please jangan lupa vote sama commentnya ya 😚

See u 😍

CREEPY PASTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang