Chapter 42 : Hantu Dinding

662 46 3
                                    


Instagram : @aisyaahdh_

Penulis : bloodssparkling_ 💯

Sumber : Webtoon (shiver)

"hantu dinding"

(dengan sedikit perubahan)

Malam itu seorang perempuan dengan koper yang ia bawa, masuk ke dalam taksi milikku.

Yah, biar ku perkenalkan dulu siapa diriku ini. Namaku adalah Dong man, aku bekerja sebagai supir taksi, dan sudah pasti aku ini lelaki.

Aku biasanya berangkat jam tujuh pagi, dan pulang jam sebelas malam. Malam ini masih pukul 22.30, dan wanita ini mungkin adalah penumpang terakhirku malam ini.

"ingin kemana?" tanyaku ramah.

"aku ingin ke rumah nenekku. Nanti akan ku tunjukkan jalannya, lurus saja dulu!" jawab wanita itu sambil tersenyum. Aku hanya bisa melihat senyumannya lewat kaca, dan aku kembali fokus pada perjalanan.

"bapak, apa bapak tau tentang permainan hantu dinding?" wanita itu mulai berbicara lagi.

"tidak, saya tidak mengetahuinya. Memangnya kenapa?" aku mulai larut dalam percakapan ini.

"oh begitu, tidak apa-apa. Aku hanya pernah memainkannya bersama teman-temanku beberapa kali." jawabnya.

"memangnya permainan seperti apa itu? Sepertinya serru" tanyaku.

"ya, permainan Itu cukup menghibur. Bapak hanya perlu mencari ruangan yang luas, dan bapak ketuk semua sisi dindingnya. Jika suara ketukan itu nyaring, maka di sanalah letak hantu itu berada. Bapak bisa menanyakan apa saja pada hantu itu, dan putar pensil di atas dindingnya, lalu jatuhkan. Jika pensil itu mengarah ke bapak, maka bapaklah orang yang menjadi jawaban atas pertanyaannya"

"aku dan beberapa temanku pernah mencobanya, kami menanyakan siapa yang akan mendapat pacar duluan" wanita yang kira-kira berusia 18 tahun itu tersenyum geli.

"wah, lalu siapa yang akhirnya mendapat pacar?" tanyaku girang.

"aku, tapi sayangnya itu semua tidak berjalan lama. Aku dan pacarku baru saja putus seminggu yang lalu." jawab wanita itu.

"ah sayang sekali. Lalu apa lagi yang kalian tanyakan?"

"kami menanyakan siapa di antara kami yang akan mati duluan." jawab wanita itu, masih dengan senyumannya.

"dan lagi-lagi aku. Aku mati karena di bunuh."

Aku mengernyitkan dahi, "lho bagaimana kamu bisa tau kalau kamu mati di bunuh?"

"caranya adalah dengan menaruh sebuah kertas dengan beberapa opsi, misalnya mati karena sakit atau mati karena kecelakaan, dan atau karena di bunuh."

"di sana tertulis aku mati karena di bunuh" wanita itu lagi-lagi tersenyum.

"yah semoga saja hal itu tidak terjadi padamu ya..." ucapku, dan mendadak suasana menjadi hening.

Aku yang tidak terbiasa dengan suasana hening seperti ini, langsung mencoba untuk berbicara. Lagipula aku juga tidak tau akan membawa wanita ini kemana. Ia belum memberi tahuku dimana rumah neneknya itu.

"maaf, ini sudah sampai pertigaan. Kita harus belok kemana?" tanyaku sambil memperpelan laju mobil.

"....." wanita itu tak menjawab.

"nona? Apa kau tertidur?" aku lantas menoleh.

Namun, saat aku menoleh kebelakang aku tidak dapat menemukan dimana wanita itu berada. Wanita itu menghilang. Aku yang terkejutpun langsung keluar dari mobil, dan memeriksa bagasi.

"kopernya masih ada. Lalu dimana nona itu sekarang?" ucapku panik.

Akhirnya aku berinisiatif untuk memeriksa koper berukuran besar milik wanita itu. Tiba-tiba saja aku merasa ada yang tidak beres dengan koper ini. Setelah aku turunkan dari bagasiku, aku merasakan ada hawa yang aneh, dan bau yang busuk.

Bau dari mana ini? Apakah ada bangkai di sekitar sini? Akupun mengabaikan bau aneh itu, dan segera membuka koper ini.

Perlahan...

Perlahan...

Sretttttt....

Begitu terkejutnya aku, saat melihat isi dari koper berukuran besar itu. Koper milik wanita itu, berisi seorang mayat. Mayat ini sepertinya sudah di mutilasi, dan juga di buat tak berbentuk. Cepat-cepat aku merogoh saku, dan menelphone polisi.

Saat ku teliti lagi ternyata mayat ini adalah mayat wanita yang tadi sedang mengobrol denganku di mobil. Siapa yang tega melakukan ini padanya? Lalu siapa wanita yang tadi mengobrol denganku? Apa dia hantu?
Tak selang beberapa lama, polisipun akhirnya datang. Mereka semua menanyakan banyak hal padaku. Aku yang tidak tau apa-apapun hanya bisa menajawab semampuku. Aku benar-benar tidak tau siapa yang tega melakukan hal ini.

Akhirnya aku Bertemu dengan ibu tiri dari mayat wanita itu. Ibu tirinya terlihat sangat sedih, dan tidak bisa menerima kenyataan.

Aku yang berniat pulang, tiba-tiba saja di tahan olehnya. Ia memberiku sekotak kue kering sebagai tanda terimakasih. Tanda terimakasih karena sudah menemukan mayat anaknya.

Akupun pulang dengan kue kering itu ke apartemen kecil milikku. Aku terdiam sesaat. Saat ini fikiranku seperti hanya tertuju pada permainan hantu dinding yang wanita itu ceritakan padaku.

Akupun mengambil pensil, dan mulai mengetuk-mengetuk dinding kamarku. Saat aku menemukan bagian yang terdengar nyaring ku tanya kan siapakah orang yang telah membunuh wanita itu. Ku jatuhkan pensil itu, dan akupun terlonjak kaget saat pensil itu tiba-tiba mengarah pada kue kering yang di berikan oleh si ibu tiri dari wanita Itu.

Diakah Pembunuhnya?

Jeng-jeng-jeng......

***

Ps: maaf guys aku jarang banget update creepypasta :"( huhuhu, aku juga bingung kenapa tiba-tiba tuh mood aku suka berubah² ga jelas. Aku janji deh bakal lebih sering update creepypasta.

Tapi kalian juga jangan lupa vote sama commentnya ya 😂💕

See u.

CREEPY PASTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang