Chapter 7 : Ballet

1.5K 95 6
                                    

***

Instagram : @aisyaahdh_

Penulis : bloods'sparkling ✨

Sumber : (line today)

"ballet"

Namaku Feni, aku bersekolah di sebuah sekolah yang cukup besar dan anker. Berbagai macam cerita tentang sekolah ku ini membuat kami semua bergidik ngeri, salah satunya adalah cerita sahabatku Ana. Ia bercerita tentang dua orang siswa cantik yang  tengah bersiap untuk berlomba dalam kompetisi ballet.

Yang satu bernama Najwa dan yang satu bernama Zela, mereka adalah sahabat dekat yang sedang bersaing ketat sekarang. Najwa adalah anak yang pintar dan juga juga selalu menjadi juara kelas, berbeda dengan Zela ia tidak pintar. namun, mempunyai wajah rupawan. Banyak sekali laki-laki yang menyukainya.

Najwa sangat iri pada Zela karena ia selalu saja di perhatikan oleh semua orang. Zela juga sangat ahli dalam ballet. Kakinya sangat lentur dan tubuhnya yang juga ideal membuat setiap ada pertandingan Zela lah yang selalu memenangkannya, berbeda dengan Najwa yang selalu berada di bawah Zela.

Saat itu adalah giliran Zela yang maju dan menampilkan permainan baletnya yang sangat indah. Semua orang terkesima karena kecantikan dan keahliannya dalam ballet. Namun, berbeda dengan Najwa yang ada di belakang panggung, ia mengintip dari celah tirai dan melempar raut wajah kesal.

"cih, dasar penjilat." cibir Najwa, kesal.

Setelah Zela selesai, giliran Najwa yang menampilkan permainan balletnya. Ia juga nampak terampil dan anggun di atas sana, sayangnya orang orang tidak begitu menyukainya karena najwa anak yang sombong. Setelah ia selesai juri mengumumkan siapa pemenangnya, dan lagi-lagi Zela lah yang menang di babak pertama ini.

Najwa semakin kesal dan ia merusak baju balletnya di belakang panggung. Sepatu dan barang barangnya ia lempar ke mana-mana. Sampai saat itu Zela melihatnya. Zela melihat kekecewaan yang di lontarkan sahabatnya Najwa.

"Najwa... Ada apa? Wa.. Maafkan aku, aku tidak bermaksud menyaingimu.. Maaf.." kata Zela denga suara lirih, ia takut dan menunduk. Najwa menatapnya sinis, ia menahan marahnya sekejap dan langsung mengambil sebilah pisau dari tasnya.

"kamu mau ngapain? Najwa? Jangan!" kata Zela, ketakutan.

Najwa menjatuhkan pisaunya ke lantai dan hal itu membuat Zela merasa lega. Akan tetapi, Najwa tiba-tiba saja mencekiknya dengan kuat dan membuat Zela tak dapat berkutik. Ia berusaha melepaskan tangan Najwa yang sangat kuat. namun, dirinya kalah kuat.

Zela mulai kehabisan nafas dan akhirnya pingsan. Najwa melempar tubuhnya ke lantai lalu menyeretnya ke kamar mandi. ia melaksanakan aksinya yang sangat brutal dan sadis pada Zela. Najwa mengkuliti tubuh sahabatnya Zela lalu merusak wajah cantik Zela agar ia tak di sukai lagi.

Tanpa rasa bersalah ia melakukan hal keji itu, Najwa pun langsung menyiram leher Zela bekas cekikannya agar tidak di temukan sidik jari. Setelah itu ia mengganti baju dan langsung pulang ke rumah. Besok adalah final dari pertandingan ballet mereka.

Sampai di rumah Najwa mendapatkan telphone dari mbak Mumun, si pelatih ballet. Ia sangat shock dan sedih karena Zela di temukan tewas mengenaskan. Najwa berpura pura tidak tahu dan sok menangis di telphone, ia bilang ia akan datang ke sana sekarang juga.

"hah, akhirnya tidak ada lagi musuh untukku!" katanya sambil tersenyum puas.

***

Kebesokan harinya, Najwa tengah bersiap-siap untuk menampilkan permainan balletnya. Ia sangat antusias karena ia bisa menang tanpa lawan. Najwa mulai menari-nari di atas panggung dengan hullahoop dan tali. Tak di sangka, kakinya terlilit oleh tali dan ia terjatuh dari atas panggung. Panggung berada di dekat balkon ruang atas. Sehingga Najwa jatuh ke lantai bawah.

Semua orang yang melihatnya langsung berteriak histeris karena hal itu. Najwa di temukan tewas di lantai bawah dengan tulang yang remuk dan kaki yang buntung, darah berceceran kemana-mana. Suasana kadi kacau balau. Orang orang berlarian ke depan balkon dan melihat Najwa yang sudah tak berdaya.

Pak Fery, pemilik gedung dan yang mengadakan perlombaan Ini langsung panik, lalu memanggil ambulans. Ketika ambulans datang, para petugasnya nampak kebingungan dengan hilangnya mayat Najwa. Dalam sekejap mayat Najwa hilang, dan hanya tersisa darah beserta pakaian baletnya.

Semua orang pun juga merasa bingung, dan beberapa menit setelah itu mbak Mumun menelphone Pak Fery, lalu bilang kalau Najwa sudah meninggal karena kecelakaan tepat dua jam yang lalu.

Lalu? Siapa yang menari barusan??

Jeng-jeng-jeng....

-<><>-

Ps : maaf ini gak jelas bgt, aslinya sih bukan begini hehe. 😂

CREEPY PASTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang