Aku membaringkan kepala sebentar, sedikit mengernyit ketika seseorang dengan seragam basket duduk didepanku. Aku menengok lalu membaringkan kepala lagi, oh.. cuma si kulkas berjalan.
"Tolong bilang pada Taehyung agar berhenti menyebalkan kalau tidak mau aku lempar dengan bola golf milik Ayahku."
"Aku sudah menyuruhnya keliling lapangan selama latihan sebagai hukuman."
"Baguslah." Gumamku malas. "Kamu juga berhentilah membuat cerita-cerita aneh sampai membuat mahluk seperti Taehyung salah paham."
Yoongi mencodongkan tubuhnya membuatku refelek menegakkan badan. Aku membulakan mata bertanya.
"Apa?"
"Cerita yang mana?" Tuntutnya.
Aku mentap Yoongi didepan, memperhatikan wajah pucatnya itu dengan heran. Tiba-tiba aku merasa emosi.
"Memangnya kamu nembak aku? Kapan? Pake kode morse? Ya jelas gak aku jawab. Aku udah kenyang analisis rumus kimia buat essay." Jelaskku.
Yoongi tersenyum tipis. "Kamu mau ditembak langsung?" Godanya.
Aku menghela nafas, lalu membolak-balik buku kimia tebal dengan malas. "Aku belum mau mati." Sahutku asal.
"Benar, aku menyukaimu." Ucapan Yoongi membuatku membatu. Lagi, jatungku berdetak berlebihan.
"Tapi aku tahu kamu sedang banyak pikiran, kamu gak perlu jawab sekarang. Kadang saat shooting bola dan tersangkut lebih melegakan dibandingkan tahu bola yang ditembakkan tidak masuk kedalam ring."
Aku mengernyitkan dahi, lagi Yoongi memakai kode yang harus dipecahkan sendiri.
Yoongi berdiri mengusap kepalaku. Dengan berani aku menatap matanya, mencoba menemukan kebohongan disana, tapi yang kulihat hanyalah senyuman laki-laki albino yang mencoba menenangkanku.
Hatiku berdesir aneh.
Aku melepaskan tangannya dari kepalaku memegang lengannya tanpa memutuskan kontak mata.
"Jawabanku, tergantung diterima atau tidaknya essayku minggu depan."
Mata Yoongi membulat.
Semoga hasil tidak pernah mengkhianati usaha."
Aku mengangkat bahu, berlagak tak peduli sambil melepaskan lengan Yoongi.
Sementara Yoongi merengut tidak terima, aku tersenyum manis kearahnya.
.. ..
KAMU SEDANG MEMBACA
Why? - BTS Min Yoongi FF [2] [✔️]
FanficPernah gak ngerasain, hidup kamu yang selalu lurus damai, sehat dan sejahtera berubah jadi menyebalkan. Untung saja aku anak rajin, jadi masih mau datang ke sekolah untuk bergosip. Baru hari pertama masuk setelah libur kenaikan kelas, sudah dapat...