4

2.2K 249 6
                                    

Sore ini, hujan mengguyur kota Seoul. Udah dari siang hujan tidak berhenti. Jam segini biasanya orang kantoran dan mahasiswa sudah pulang. Tapi tidak dengan geng tak bernama ini. Mereka masih setia menunggu beberapa anggotanya yang masih terjebak di kelas. Entah ketiduran, ketahan dosen killer atau lebih parahnya kebetahan karena ac di kelas dingin.

Sebut saja mereka mawar.

Bukan rose.

'ya, saya sudah lama menjual bakso boraks.'

bukan yang itu.

Tapi, mereka adalah felix, jiyu, bomin, nancy, seungmin dan entah kenapa kedua tetua (arin dan jaehyun) ikut bergabung. Apalagi arin harus malu dan bilang berkali-kali pada bomin agar menjaga mulutnya. Semua tahu bomin, dia tidak akan menurut meski itu kakaknya sendiri.

"Dibilangin jangan hobi makan micin, dek!" gertak arin.

Setelah itu, bomin langsung diem dan tangannya diusap pelan oleh nancy. Bobrok bobrok gitu nancy sayang, lho. Apalagi bomin lagi mode normal. Beh, nambah sayang.

Untungnya yena sama jisung belum keluar dari kelas. Kalo udah, bomin bisa bonyok dikeroyok yena. Dan jisung ga bakal biarin bomin ngomong sendiri. Ujung-ujungnya jisung sama bomin bakal dibuat babak belur oleh yena. Sekali lagi, untungnya tidak terjadi.

Daripada ngomongin bomin dan segala tingkah ga jelasnya. Mending kita perhatikan salah satu pasang adam dan hawa yang pernah suka sepihak. Lebih tepatnya, felix dan jiyu. Felix yang pernah suka sama jiyu kini sudah menganggap gadis itu sebagai sahabat, kakak, bahkan emaknya sendiri. Siapa yang tak tahu isi hati felix? Yena lah jawabannya.

Felix dan jiyu cerita cerita tentang masa SMA. Pas aja waktunya mereka lagi ngumpul meskipun gak lengkap, tanpa siyeon, eunbin, jeno, jinyoung, lua, sei, hyeyeon, dkk. Mereka pada kuliah di kampus sebelah. Cuma hyeyeon yang ke luar kota ngikuti emak bapaknya.

Yah, cuma suara mereka berdua yang terdengar. Bomin udah berhasil didiamkan oleh arin. Sedangkan tetua satu dan tetua dua sibuk ngomongin tugas. Biasalah.

"Katanya sei sama lua dah jadi trainee. Gak heran, sih gue. Pantes hobi bolos kuliah," ucap jiyu.

"Tau darimana lo?" tanya felix.

Tak lupa, seungmin ikut nimbrung.

"Terus? Sanha pa kabar?"

"Nah! Sanha juga katanya jadi trainee di agensi yang sama dengan sei dan lua."

Yoon Sanha, sama bobroknya dengan bomin. Tapi bobrok yang classy. Hobinya maen gitar, nyanyi, dance, ampe aegyo pun dia jabanin. Aegyonya ngalahin arin yang katanya wajah arin lebih mirip ke sanha daripada bomin. Pertanyaannya, bomin ini anak siapa?

Gak perlu dijawab.

Nyakitin, kata bomin.

"Gue juga bisa jadi trainee. Tapi males, ah," keluh felix. Seungmin juga menganggukkan kepalanya.

"Lo ngapain ngangguk? Mau jadi trainee juga?" tanya jiyu ke seungmin.

"Suara gue sama sanha sebelas duabelas tau," jawab seungmin. Sanha bisa kenapa dia ga bisa? Harus bisa!

"Dah, lo cukup jadi cogan kampus ga usah trainee traineean segala," nasehat felix.

Seungmin nyengir ganteng. Ya ampun, gimana jiyu ga kepincut lagi.

"Ini mereka bertelur atau melahirkan, sih? Lama banget," bete nancy. Pipinya udah diuyel-uyel bomin. Lucuk katanya.

"Mereka ovovivipar," celetuk jaehyun.

"Sespesies dengan lo, ya, bong- eh kak, hehehe.." Bomin ga berani bercandain jaehyun kalo arin dah melotot kek singa gitu. Dari bomin yang segede bagong jadi ciut cem liliput.

Find You | Lee Felix ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang