Entah kenapa pagi-pagi sekali sepupu yena bernama jeongin ini datang ke rumah sambil membawa tas gunung dan segepok pisang di tangannya. Ga mungkin diambil dari kebun bokap yena soalnya babeh hyunsuk ga ada tuh nanam pisang. Terus, pisang siapa yang jeongin tenteng? Pisang tetangga? Atau pisang dia sendiri?
Maksudnya membawa tas gunung itu apa? Mau ngajak yena sekeluarga naik gunung pagi-pagi? Yang ada jeongin dilempar ke gunung everest sama babeh.
Yena tidak bisa berkutik saat membuka pintu untuk jeongin. Wajah laki-laki berusia 19 tahun itu tampak lelah, seperti abis mendaki gunung beneran.
Ya kali di gunung ada pohon pisang.
Ngaco ah.
"Minggat dek?" tanya yena, mengambil segepok pisang berniat menaruhnya di dapur.
"Pisang gue yang gede jangan diambil. Punya gue, kak!" teriak jeongin saat yena berjalan ke dapur. Kemudian bocah yang ga dewasa dewasa ini tepar di sofa.
"Eh, tidur di kamar sana. Bokap gue ntar bangun nyangka lo karung semen lagi."
"Males, kak."
"Lo juga dateng dateng bawa tas segede ini. Abis ngapain sih?"
"Abis kemah di deket sawahnya pak sehun."
"Lah, mang pisang sekarang tumbuh di sawah?"
"Ya kali, kak! Ntu pisang dikasih mba irene. Dah nanyanya, ngantuk mau bobo!"
Yena menggaruk alisnya. Kebiasaan dari rahim. Herin deh eh heran deh suka gatel sendiri. Mau ngoceh ntar orangtuanya bangun, mau diangkat yena ga kuat. Yena mau nyanyi lagu raisa yang serba salah.
"SEPEDA!"
"EH SALAH, SPADA!"
Ga mau pusing berdiri di hadapan jeongin yang tertidur pulas. Yena lebih mentingin suara tamu yang menggelegar untuk berhenti. Kayak familiar sama suara berat berat ngeselin.
"Pagi, yang yena!"
"Hm.. Ngapain lo ke sini?"
"Mau ke inti atau gue cerita dari awal? Cerita dari awal aja pasti lebih jelas. Kalo cerita intinya ntar cepet keburu lo masuk, ga bisa menghirup udara yang segar ini. Jadi, lo mau denger intinya atau cerita dari awal. Tapi, ya gue saranin ce-"
"Bacot!"
"Gue ga disuruh masuk, nih?"
Akhirnya yena membukakan pintu untuk tetangga terngeselin periode 2015-2018, choi bomin. Kuat ya tetanggaan tiga tahun, untung ga botak.
"Eh, itu kantong semen napa di sofa, kotor tau!"
Kan, yena dah bilang ke jeongin. Bomin yang otaknya burem aja jadi salah paham dengan warna baju jeongin yang bener bener mirip ama kantong semen, apalagi babeh hyunsuk yang matanya ngeblur.
"Itu jeongin, bege!"
"Oalah. Bilang dong. Eh, gue boleh duduk ga?"
"Kagak, berdiri aja lo."
"Suka bercanda lu, ga asik tau."
Pada akhirnya bomin duduk dengan sendirinya. Setelah lima menit yena menunggu bomin ngomong, "buka mulut napa, min. Mencret lu?"
"Gue jadi lupa tadi mau ngomong apa. Tapi gue ketemu ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Find You | Lee Felix ✔
Cerita Pendeksangar sih tapi gue sayang book 2nd when you love someone #1 - yangyena #2 - felixlee [complete] ©2018