Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
meong~
•
•
•
•
•
•
•
from : moonlight98 sure, sunshine~
°°°°
Sudah berapa kali yena menghubungi ponselnya yang berada di tangan felix sekarang. Mendatangi rumah laki-laki itu sudah yena lakukan. Rumahnya kosong. Terpaksa yena harus mengecek kekasihnya ke kampus meskipun hari ini dosen yena tidak masuk.
Yena mencoba mencarinya dengan hati-hati. Ia tidak ingin kegelisahannya menyebabkan kecelakaan beruntun karena terburu-buru. Gadis itu yakin bahwa felix masih ada kelas jam segini. Atau, felix sudah menemukan pemilik pesan misterius itu?
"Jawab panggilan gue, bego!" maki yena saat panggilan itu tidak berdering sama sekali.
Mobil yena berhenti di lampu merah. Kesempatan itu ia putuskan untuk menelepon jisung. Yena sebenarnya enggan menghubungi jisung begitupula jisung juga rada sungkan dan takut tapi berhubung nelponnya pake hp felix, terpaksa.
"Halo!"
"oi, lix. Napa suara lo jadi cewek gini? Maen cewe lo? Yena ga cukup apa?"
"Sianjink, ini gue yena!"
"Ya God, mohon ampun ratu. Hamba tidak ta-
"Bacot! Lo tau gak felix di mana?"
"Lah?! Napa nanya gue? Situ kan pacarnya."
"Gue nanya bego!"
"Di kantin sama anak-anak, tapi ke wc bentar katanya."
"Tahan dia, oke?!"
"Kalian ini kenapa sih?"
"Pokoknya lo tahan dia, gue ke kampus sekarang. Gue ga mau terima bantahan. Lo di kantin mana?"
"Iye iye, gue di kantin paling gede."
"Sip."
Tepat waktu setelah memutuskan panggilan, lampu hijau menyala. Yena butuh waktu sekitar lima menit menuju kampus. Bahkan ia sudah menghitung seberapa lama jisung bisa menahan felix untuk tidak pergi dari kantin itu.
