5

1.9K 235 5
                                        



"Nan.. Gue mau nanya.."

"Nanya apa?"

Felix menatap ragu ke bawah kakinya. Dia bukan gugup karena bertatap mata dengan nancy. Bukan karena nancy terlalu cantik. Bukan karena nancy pawangnya bomin, tapi karena felix ga tau mau bilang bagaimana.

"Gue yakin lo bisa jawab. Tapi gue bingung buat nanya ke lo."

"Tanya aja."

"Tap-tapi gue.."

"Tentang yena?"

Mata laki-laki itu membesar. Nancy berdecih sambil tersenyum miring.

"Sudah gue duga. Ada apa dengan yena?"

Felix terdiam merangkai pertanyaan yang mungkin terlalu simpel untuk nancy jawab. Gadis itu asik menyeruput banana milk yang felix beli. Kedatangan nancy bukan karena mereka kebetulan bertemu, bukan karena yena sedang ada tour bersama ke museum daegu, tapi karena felix ingin menanyakan hal yang menyangkut kejelasan hubungannya dengan yena.

"Oke! Sebelum ke inti, gue mau nanya satu yang mungkin bisa jadi saran."

"Aish, padahal gue pengen langsung ke intinya. Buang buang waktu gue aja."

"Gue udah traktir, ya!"

"Iya, iya.. Apaan?"

"Ceritain dong, gimana lo bisa jadian sama bomin.."

Pertanyaan yang aneh dan memalukan bagi nancy untuk menjawab. Felix memperhatikan kegelisahan nancy dan menatap tajam ke arahnya.

"Kenapa? Ga suka gue nanya gitu?"

"Dulu gue ga suka sama bomin."

"Terus?"

"Dan gue cinta sama kebodohannya. Gue merasa jadi lebih baik, meskipun ga setiap saat karena dia selalu nanya ga penting. Berbulan-bulan, bertahun-tahun sampai sekarang, gue tambah cinta sama dia meskipun kelakuannya ngelebihi manusia berotak alien."

Nancy tersenyum sambil memijat kepalanya. Antara senang dan pusing. Felix kasihan, masa cewek secantik, sepintar, semodis, dan seanggun nancy bisa jadi ama orang perawakan kayak bomin.

"Ceritanya panjang, lo mau denger?"

"Persingkatlah."

"Lah, pake nawar! Yang namanya kisah pacaran 3 tahun itu panjang dan banyak lika-likunya," ujar nancy sedikit emosi.

"Lanjut.."

"Dimulai saat kenaikan kelas 11 .."






Murid murid tengah berkerumun di depan mading. Mencari nama masing masing dan kelas yang sesuai. Tapi, tidak dengan laki-laki ini. Dia bernama choi bomin, yang sedang memperhatikan seorang nancy jewel.

"Hei," sapa bomin.

"Hei juga," jawab nancy.

"Akhirnya kita sekelas juga."

Nancy tersenyum canggung. Dan setelah itu, bomin selalu mengucapkan selamat pagi saat nancy datang, kecuali bomin sendiri yang telat. Bomin selalu memberi perhatian kecil, contohnya jawaban ulangan harian, mengambil kuncir nancy yang jatuh, bahkan menyisir rambut nancy diam diam saat tidur di kelas. Bomin cukup pintar, tapi nancy tidak pernah bermaksud memanfaatkan kepintaran bomin untuk nilainya.

Hingga..

"Gue suka sama lo."

Nancy malu.

Find You | Lee Felix ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang