Part 11

306 43 152
                                    

"Ssttt... jangan berteriak! Sebaiknya kau mandi dan kita makan malam," kata Sean. Ia mendorongku menuju kamar mandi.

Sialan, ini pasti rencana Kean. Aaaarrrgghh bagaimana jika Sean melakukan yang iya-iya padaku?

'Kau bahkan sudah berciuman dengannya tiga kali, jika sekarang kalian melakukan yang lebih aku rasa kau tidak akan menolak'

Batin sialan.

"Musuhi saja aku, aku tidak butuh kalian semua." Tanpa sadar aku menejerit meluapkan kekesalanku. Aku tidak perduli jika Sean mendengarnya.

Aku harap selama satu minggu ke depan aku bisa menahan diriku agar tidak menghabisinya.

...

Aku dan Sean sudah selesai makan malam dan saat ini kami sedang duduk dalam kebisuan kami masing-masing.

Aku diam karena memikirkan bagaimana caranya aku tidur malam ini. Sungguh aku tidak ingin tidur satu ranjang dengan tuan play boy di sebelahku ini. Pria tengik yang selalu bermain dengan wanita.

Bagaimana jika dia memperkosaku saat aku sudah terlelap? Oh aku bergidik ngeri membayangkannya.

Aku merasa bagian sebelah ranjangku bergerak, Sean sedang merebahkan tubuhnya. Ia melepas kaca mata bening yang sedari tadi bertengger di hidungnya. Kemudian mulai memejamkan mata.

Hey, lalu bagaimana denganku? Dasar tengik, ia benar-benar membuatku kesal.

"Hey." Aku mengguncangkan tubuhnya keras, aku tahu dia belum benar-benar tidur.

"Sean, bangun!"

"Kenapa? Kau kedinginan? Kemarilah, aku akan memelukmu!" kata Sean dengan mata terpejam tapi tangannya bergerak untuk menggapaiku. Aku berkelit.

"Hey, Tuan. Aku tidak mau tidur denganmu, jadi sebaiknya kau tidur di tempat lain saja!" kataku padanya namun Sean tak merespon ucapanku.

"Hey!"

Aku terus mengguncang tubuhnya, memukulnya dengan bantal, memencet hidungnya dan banyak cara sudah aku lakukan tapi Sean tetap tak merespon.

'Dia pingsan, Zee. Dia butuh napas buatan,'

Hah? Yang benar saja. Batinku mulai gila.

Baiklah, usaha terakhir. Aku mendekati wajahnya, membuka sedikit bibirku.

"Aarrggghh."

Berhasil!

"Kenapa kau menggigitku?" teriaknya sembari mengelus dagunya yang aku gigit dan dapat aku lihat ada cetakan gigiku di sana. Hehehe

"Karena kau tidak mau bangun," kataku jujur.

"Bocah nakal."

Deg

Nadiku seolah terhenti. Kata-kata itu.

"Kena kau!!!"

"Hahaha hentikan Sean, ini geli! hahaha... ampun... ampun!"

"Ayo katakan kalau kau yang menyembunyikannya."

"Baiklah, iya. Aku yang menyembunyikan kunci motormu."

"Bocah nakal."

Kenapa aku mengingatnya?! Lupakan Zee, lupakan itu semua! Tak ada yang indah masa itu. Semua hanya sandiwara.

"Jangan banyak bicara, cepat pindah sana! Aku ingin tidur," kataku padanya. Namun apa yang aku lihat sekarang membuatku bertambah kesal. Pria itu hanya menatapku dalam diam.

Mr. PLAY BoYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang