Keseharian pagi hari di wilayah ras human tidak luput dari keramaian. Banyak warga keluar dari rumah mereka untuk melakukan aktivitas jual beli. Sebagaimana kebutuhan mereka akan tercukupi di saat itu juga.
Berbagai hasil panen, ternak, dan kerajinan tangan berjejer di pinggir jalan. Sorak para pedagang memekakan telinga yang sedang menawarkan barang dagangan mereka. Teriakan itu menandakan persaingan di antara mereka, tetapi tetap pembeli lah yang menentukan hasilnya.
Bila ada yang nekad melakukan kecurangan dalam bentuk apapun, petugas akan selalu siap meringkus kapan pun. Tapi bukan berarti petugas akan asal bertindak berdasarkan laporan, bukti di perlukan agar petugas tidak salah bertindak. Itu karena terkadang ada pedagang yang berani memfitnah pedagang lain karena kecemburuan. Melihat pedagang lain lebih ramai membuatnya iri sehingga segala cara pun dilakukan agar membuatnya jatuh.
Dan dari situ lah petugas di butuhkan. Demi kelancaran pasar, mereka akan berpatroli sekaligus mengawasi para pedagang di sana. Di samping itu juga, para pedagang harus rela merogoh kocek mereka demi keamanan mereka sendiri. Kegiatan itu biasa di sebut pajak pedagang. Akan tetapi pajak itu tidak bisa di bilang mahal, malah pajak itu telah sebanding dengan servis yang mereka dapatkan.
Salah satu kegiatan mingguan Nadine tidak luput dari menjadi petugas pasar. Sebagai pemegang salah satu sejata pembunuh tuhan, itu telah menjadikan dirinya sebagai pemimpin ras mereka, walaupun tidak ada aturan konkret tentang itu. Bagi ras human, mereka percaya bahwa pemegang senjata pembunuh tuhan adalah yang terkuat, maka dari itu Nadine terpilih menjadi pemimpin. Pemimpin di sini sekelas dengan presiden suatu negara.
Menjadi petugas pasar sebenarnya bukan salah satu pekerjaan Nadine. Ia seharusnya hanya duduk manis di ruangannya sambil menunggu laporan yang datang. Tetapi ia tidak ingin melakukan itu, ia ingin memantaunya sendiri. Selain agar dapat melihat secara nyata, ia juga dapat menghindari kecurangan yang tidak di inginkan. Contohnya seperti petugas yang kurang kompeten dengan menerima suap, atau melalaikan pekerjaan mereka.
Apa yang Nadine lakukan bukan berarti ia tidak percaya dengan bawahannya, tapi hal ini seperti pemimpin yang ingin terjun langsung bersama anak buahnya. Bukankah ini memang sifat pemimpin yang baik yang tidak hanya sekedar bisa memberi perintah saja?
Saat melakukan kegiatan itu, Nadine tidak hanya sendiri. Ia selalu ditemani oleh Patricia. Pekerjaan sebenarnya dari Patricia ini tidak hanya menjadi perawat di Akademi Ras Human, tapi ia juga menjabat sebagai asisten Nadine. Memang benar Patricia bukanlah seseorang yang ahli dalam bidang pertarungan, namun otaknya sangat brilian dalam mengelola perekonomian ras human. Sebagai salah satu bukti, adanya petugas yang menjaga para pedagang di pasar adalah ide darinya.
Setelah tugas mereka berdua selesai, mereka akan kembali ke Akademi Ras Human. Sambil berjalan, Patricia mengamati kertas-kertas yang ia bawa yang berisi data-data tentang situasi perekonomian saat ini.
"Semuanya berjalan lancar, tidak ada kendala sesuai rencana. Namun masih ada beberapa masalah yang perlu diperhatikan."
"Apa itu?"
"Ini tentang laporan para peternak yang kehilangan kambing dan sapi mereka. Walaupun jumlah ternak yang hilang hanya sedikit, dan tidak mempengaruhi jumlah daging yang ada di pasaran, tapi hal ini membuat para peternak merasa khawatir."
Patricia membolak-balik kertas-kertas itu dan membaca dengan cermat. Lalu ia melanjutkan.
"Dalam seminggu ini, jumlah ternak yang hilang ada empat belas ekor."
Nadine mengernyitkan dahi. Ia terlihat sedang berpikir tentang masalah yang diberitakan Patricia. Setelah beberapa saat, Nadine mendapat kesimpulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senjata Pembunuh Tuhan
FantasyDi suatu dunia dimana wilayah yang dihuni oleh 7 ras yang terus saling berperang dengan tujuan memperluas wilayah mereka. Disaat perang terus berlangsung tanpa pernah menemui sebuah perdamaian, disaat itu juga Tuhan menurunkan sebuah senjata disetia...