~~~
Aku tidak mengerti bagaimana jalan pikir Harry selama ini. Sebenarnya apa yang ada di otak liciknya itu? Kemarin ia perhatian sekali padaku hingga aku bingung dengan apa yang harus kulakukan. Tapi sekarang sikapnya selalu diam dan terlihat cuek. Ponsel selalu ada di tangannya membuatku iri pada ponselnya itu.
"Angkat kakimu, Harr!" perintahku saat aku tengah mengepel lantai dan Harry malah asik memainkan ponselnya di sofa dengan coke yang masih penuh diatas meja. Sudah puluhan kali kucoba memohon padanya agar menyewa satu asisten rumah tangga untuk membantuku di rumah. Hanya satu! Tapi ia malah bilang bahwa itu hanya membuang uang dan tak bermanfaat sama sekali. Shit! Mengapa ia menyebalkan sekali?!
Saat tengah mengepel ruang tamu, Harry menghampiriku dan tersenyum seduktif. "Lihat? Kau bisa mengerjakan pekerjaan rumah ini sendirian. Kau memang istri yang mandiri," ucapnya seraya mengacak rambutku membuatku memutar kedua bola mataku jengah. Dasar pelit! Dan sok' baik. "Sini, biar aku mencontohkan padamu bagaimana cara mengepel lantai dengan benar!"
Ketika ia mengambil alat pel dari tanganku, kakinya terpeleset dan ia mendorongku hingga aku berada diatas tubuhnya. "Harry!" teriakku sambil menarik t-shirt bawahnya. Syukurlah, ternyata tangan lelaki bermata hijau emerland indah ini menahan kepalaku agar tidak menyentuh lantai. Astaga.. Aku tidak pernah menatapnya seintens ini. Maksudku, dalam keadaan sadar. Mengapa wajahnya terlihat tampan dan manis dalam waktu bersamaan? Tanpa garis kasar di keningnya, hanya terdapat wajah keterkejutannya yang terlihat lucu yang mana itu membuatku kagum padanya.
"Harry, Shella! Mom coming for you, guys-" kami langsung mengalihkan pandangan kami menuju pintu, tempat asal suara yang membuat jantungku hampir copot dari tempatnya. Mom Anne dan Gemma berdiri disana, mematung, sambil menatap kami bergantian. Fuck off! Mengapa mereka tidak membunyikan bell?!
"Gosh, baby! Mom! Mengapa kau tidak membunyikan bell?! Lihat apa yang terjadi? Kita mengganggu aktivitas mereka," seru Gemma menahan tawa. Mom Anne menutup kedua matanya dengan salah satu telapak tangannya. Oh ini memalukan..!
"Oh ya Tuhan.. Aku sungguh minta maaf.." mohon mom Anne penuh penyesalan.
Segera kudorong tubuh Harry dan bangkit seraya merapikan penampilanku. Kusisir rambutku dengan jari -jari tanganku sendiri, mengelap keringatku dan mengusap bajuku agar terlihat tidak kusut. Baiklah, apa aku terlihat seperti habis melakukan itu dengan Harry? Oh ya tentu saja! Keringat dan rambut yang kusut adalah bukti umumnya.
"Mom kami tidak melakukan apa pun, aku hanya membantunya mengepel, lalu aku terpeleset dan tak sengaja mendorongnya, itu saja," bela Harry mencoba meyakinkan mom Anne. Kurasa itu tidak kan berhasil sama sekali.
"Okay, okay.. Forget that. Well, Mom kemari hanya membawakan makanan untuk kalian. Ada tacos disana. Nanti kita makan bersama ya?" Mom Anne dan Gemma berlalu menuju dapur. Sementara aku dan Harry masih saling tatap. Awkwardness.
"Look? Ini semua gara-gara kau!" tuduh lelaki bernama tengah Edward ini padaku dengan nada pelan yang hampir tak terdengar. Sekarang apa lagi?
"Apa?! Ini salahmu, kriting! Jika kau tidak berniat mencoba untuk mengajariku, ini semua tidak akan terjadi!" sentakku tertahan.
"Lupakan! Lebih baik kau mandi! Cepat sana!" perintahnya padaku dengan seenaknya. Shit!!!
*Harry's POV*
Apa-apaan yang baru saja terjadi?! Crazy! Mom datang bersama Gemma saat aku tengah berada di atas tubuh Shella! Dan sekarang mereka mengira aku tengah melakukan seks dengannya di ruang tamu? Yang benar saja! Mengapa mereka tidak membunyikan bell dulu?!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Emotional Husband // [{Harry Styles}]
Fanfiction[COMPLETED] Sebuah hubungan akan berjalan dengan baik bila keduanya saling mencintai dan percaya. Tapi apa jadinya jika dua sejoli ini tidak saling mencintai, dan malah saling membenci? Bahkan mereka terikat sebuah janji pernikahan. Akankah mereka...