Chapter 37 : Stupid Party

1.2K 54 1
                                    

~~~

Setelah selesai merapikan pakaian kami yang kusut, aku dan Harry langsung keluar dari ruangan itu dan berusaha terlihat biasa saja. Lelaki itu berjalan mendahuluiku dengan cepat. Sial, aku terjebak di kerumunan orang- orang yang tengah mabuk sambil berdansa ria mengikuti alunan musik. Sekuat mungkin kuberusaha melepaskan diri dan mengejarnya, tapi aku tak bisa.
"Harry!" teriakku sekuat mungkin. Karena suara dentuman musik yang keras, tentu saja ia tak dapat mendengarku.

Menyerah. Kucoba perlahan menyikir dari mereka. Tapi, sebuah tangan tiba- tiba memeluk pinggangku. Lalu menariknya. Astaga, dia siapa?! "Excuseme sir!" kusentakan tangan lelaki berambut pirang dengan senyuman nakal dan bau alkohol yang menyengat itu dari pinggangku. Dia mabuk berat.

"Jangan jual mahal, sayang. Aku akan menyewamu malam ini, hmm? Bagaimana jika kubayar dengan-"

"I'm sorry! I'm not a bitch!" bentakku  memotongnya dan  berusaha pergi, tapi lagi- lagi lelaki sinting ini memeluk pinggangku dari belakang. "Tolong aku siapa pun!"

"Shh shh shh, baby. Kau akan bersamaku, kau milikku malam ini," ia mulai menciumi leherku dan mengeratkan dekapannya. Fuck! Dia horny?!

"Harry!!" teriakku lagi sembari mencoba melepaskan diri seraya menahan desahan. Sial!

Tak lama, tiba- tiba sebuah pukulan mendarat di pipi lelaki yang memelukku tadi. Semua mata mulai tertuju pada kami. Dan kulihat Harry di hadapanku dengan wajah penuh emosi berhasil meninju lelaki tadi. "Fuck off! What the fuck you doing, ha?!" bentak Harry benar- benar menyeramkan kepada pria bermata gelap itu.

"What's going on with you bro? She's my bitch tonight," pria mabuk itu bangkit dan terkekeh sambil meraih pergelangan tanganku dan berusaha menarikku, tapi lagi- lagi Harry meninjunya dengan kuat. Kembali, lelaki itu tersungkur di lantai.

"Enough Harry!" kugenggam tangannya agar ia tak kembali memukuli pria malang yang kurang ajar itu.

*Harry's POV*

~before~

Kuberjalan cepat keluar dari ruangan pribadiku. Jujur, aku sangat horny saat melihat pakaian Wero. Tapi aku sadar, aku tak mungkin menyetubuhinya di hadapan teman- temanku, kan? Jadi kulampiaskan itu semua pada Shella. Kulihat Liam, Louis, Sam, Ele dan Dani tengah berkumpul di meja di sudut ruangan. Segera kuhampiri mereka dengan melewati orang-orang mabuk penggila pesta.

"Hazz!" pekik Sam sembari menepuk sofa kosong disebelahnya.

Setelah mengambil posisi duduk ternyaman, "Harry, dimana Shella?" tanya Ele sembari celingak-celinguk kearah krumunan orang. Ah dia ini. Selalu merepotkan.

"Ck! Aku akan mencarinya," kubangkit dan kembali menuju krumunan orang itu.

"Harry!!" terdengar suara samar-samar yang bercampur suara musik yang keras di tengah-tengah ruangan.
Dan kulihat Shella tengah memejamkan kedua matanya takut seraya mencoba melepaskan diri dari jeratan lelaki bajingan yang berusaha mencium lehernya.

Entah kenapa, emosiku seketika memuncak. Kuhampiri mereka dan melayangkan pukulanku pada lelaki sialan itu. Hatiku bergetar saat melihat wajah ketakutan milik Shella yang kini tengah bersembunyi di belakang punggungku. Ada apa ini? Mengapa aku berpikir bahwa, ia adalah milikku dan tak boleh ada yang menyentuhnya selain aku?
Tidak! Aku tidak boleh mencintainya! Ini tidak benar!

"Fuck off! What the fuck you doing, ha?!" bentakku pada si bajingan ini.

"What's going on with you bro? She's my bitch tonight," pria mabuk itu bangkit dan terkekeh sambil meraih pergelangan tangan Shella dan berusaha menariknya. Muak, kembali ku hajar ia tepat di pipinya!

My Emotional Husband // [{Harry Styles}]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang