WARNING! (Chapter 18+)
~~~
Harry mendorongku ke kasur dan kurasakan punggungku terasa semakin linu. Astaga, kali ini apa lagi yang akan lelaki ini lakukan padaku? Aku sudah ketakutan setengah mati sekarang. "Kau akan mendapatkan hukuman dariku, nona Shella," ucapnya lalu menurunkan skinny jeansnya di hadapanku. Fuck! Apa ia sudah gila?! "Hukuman seorang jalang dari seorang jerk," kemudian ia menaiki ranjang hanya dengan boxer hitam ketatnya.
Kedua mataku terbelalak, melihatnya sudah dekat dengan tubuhku. "Harry? Kumohon, Harry. Jangan lakukan ini padaku. Menjauh dariku, bastard!" jeritku saat tangan besarnya mendorongku untuk tidur terlentang di tengah ranjang. "Jangan, kumohon!" isakku ketika ia menarik pakaianku ke atas. Aku meronta dan berusaha keluar dari bawah tubuhnya. Tapi, Shit! Harry selalu berhasil mendapatkanku. "Harry!".
"Ingat perjanjian yang kita buat, sayang? Kau masih mengingatnya? Hmmm.. Kalau iya, maka sekarang kau harus menuruti apa yang kukatakan," ia terus mengecupi leherku, menghisap, menjilat dan menggigitnya. Oh astaga, ia akan memberikan siksaan nikmat.
"Harry, eno-ughhh.." sial! Aku benci suara desahanku. Kudorong wajahnya agar ia berhenti menciumi leherku. "Harr!"
Dan tiba-tiba, Harry langsung menyerbu bibirku. Ia menggigit bibir bawahku hingga kurasakan cairan mengalir ke mulutku. Darah. Aku pun menjerit. Tapi ia tak mau berhenti, ia malah menarik bibir bawahku dengan sensual. Ini bukan sensual bagiku, ini mengerikan. "Harry, stophhh ithh!"
Dengan kuat, ia mencengkram kedua tanganku keatas dan melepas pakaianku. Aku kembali meronta. "Diam, bitch!" seru Harry membuat tubuhku terdiam karena merasakan tangan besarnya menjamah dadaku, turun ke perutku, pinggulku dan ia melepas zip celanaku lalu menurunkannya ke bawah. "Mmm... You're wet, baby," tuturnya saat melihat underware merah muda yang senada dengan braku. Ia menatapku dengan senyuman seduktif, mengerikan.
"Ohh!" pekikku merasakan sesuatu menyentuh bagian bawahku. Ternyata itu adalah hidung Harry. "Harry, don't. Please, don't!" mohonku sembari menarik rambut curly halusnya agar menjauh dari milikku.
"I want you, now!" Bibir merah mudanya kembali ke bibirku. Mencium, menghisap, lalu ia memasukan lidahnya pada mulutku. Kedua tangannya mengusap permukaan dadaku, dan lalu meremasnya dengan kasar. Aku mendesah kuat dalam ciumannya.
Harry menghentikan kecupannya, lalu melepas braku sambil mengecup-kecup dadaku. Mengulumnya hingga aku menjerit kenikmatan. Astaga, mengapa Harry sangat nikmat? Hukuman apa ini? Apa ini hukuman atau malah hadiah? "Ohh, Harrhh.. Stophh!" desahku saat Harry menjilat perut, dan tummyku.
"You're so hot, Shells," erangnya lalu menurunkan underwareku dan melemparnya entah kemana. Dan tubuhku tersentak ke atas saat merasakan sesuatu yang kenyal dan basah memasuki milikku. "Mmhh!"
"Harry! Ahh.. Apah ituuhh?" desahku lolos setelah berusaha menahannya. Ia malah semakin cepat mengeluar masukkan lidahnya dari milikku. Oh! Ini sudah tidak benar! Aku harus mengakhirinya. "Harrhh! Hentikan, kumohon.." mohonku dengan air mata yang membasahi pipi serta kedua tanganku yang terus menjambak, menarik rambutnya agar pergi dari bawah sana, juga menendang pinggulnya.
#Plak!#
"Diam atau kupukul?" Harry menampar pahaku dengan kencang hingga aku meringis. Ia melepas boxer hitamnya sambil mengusap-usap pahaku. Astaga! Aku tak sanggup membayangkan bagaimana miliknya memasuki milikku. "Kau tahu apa yang akan kulakukan, hmm?" tanyanya berbisik di telingaku.
"Harry, don't do that. Harry, please.." sahutku dengan nafas terengah-engah.
"Sshhh.. Aku akan memasukimu," kugelengkan kepalaku dan berusaha menendang perutnya. Tapi, ia menahan kakiku dengan kakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Emotional Husband // [{Harry Styles}]
Fiksi Penggemar[COMPLETED] Sebuah hubungan akan berjalan dengan baik bila keduanya saling mencintai dan percaya. Tapi apa jadinya jika dua sejoli ini tidak saling mencintai, dan malah saling membenci? Bahkan mereka terikat sebuah janji pernikahan. Akankah mereka...