Part menjijikan lainnya.. (18+)
~~~
"Shells, kita akan bertemu Liam, Louis, Sam, Danielle dan Ele!" teriak Harry mencoba mengalahkan bisingnya suara musik. Ia menunjuk sebuah pintu kayu disebrang. Kurasa kita akan ke sana. "Mereka ada di dalam!" sambungnya lalu menarikku untuk pergi ke ruangan itu.
Kami berusaha melewati banyak orang yang tengah berdansa gila juga mabuk. Yang paling mengesankan adalah.. Mengapa Harry tak melepaskan genggamannya? Itu membuat jantungku lompat dari tempatnya dan berdansa mengikuti irama.
Harry membuka pintu kayu bercat cokelat itu dengan cepat. Di pintu terdapat tulisan, "Privaci". Apakah ini ruangannya?
Saat di dalam sana, seketika suara musik yang memekakan telinga hilang. Wow, ruang kedap suara. Di dalam sini, terdapat 3 sofa panjang, televisi layar datar yang sangat besar, mesin karoke, mini bar, dan toilet. Caha lampu yang remang juga dindng kedap suara, sebenarnya ini ruangan apa? Mengapa sangat mencurigakan?
"Hay, big bro!" sapa Louis lalu memeluk harry disusul Sam dan Liam juga Ele dan Danielle. Aku hanya tersenyum kecut melihat keakraban mereka. Aku jadi merindukan kedua sahabatku itu.. Dimana mereka sekarang?
"Hey, sweety wife!" sapa Sam dan beralih memelukku. Disusul yang lain. Mereka terlihat sangat bersahabat sekali. Semua menyapaku dengan penuh candaan. Tidak seperti Harry.
"Bagaimana jika kita bermain truth or dare?!" seru Ele yang langsung disetujui oleh lainnya. Kecuali aku dan Harry. Kami hanya diam. Harry menatap Liam dengan tatapan tak setuju sementara aku, menatap mereka bergantian. Bingung.
"C'mon, Hazz! Kami merindukan permainan ini," mohon Liam merayu Harry. Kurasa usahnya akan sia-sia jika hanya berakhir disitu saja.
"Kita kedatangan anggota baru! Seharusnya kau bersemangat, Styles!" sambung Louis sembari memukul bahu Harry lalu Harry membalasnya, terus seperti itu, membuat sebuah hiburan kecil diantara kami. Aku hanya tertawa pelan bersama yang lain melihat tingkah laku mereka berdua. Mereka terlihat seperti seorang kakak adik dibandingkan seorang sahabat.
"Kau akan terbiasa dengan perilaku mereka, Shell," ucap Danielle, gadis berambut caramel keriting, kekasih Liam. Aku menganggukan kepalaku setuju padanya.
Harry menghela nafas kasar dan semua langsung bersorak seketika. What?! Ia belum berkata apa-apa! Hell! Ada apa dengan mereka? "Let's play, lads!" seru Sam lalu duduk di lantai dan disusul oleh yang lainnya. Sebenarnya, aku benci permainan seperti ini. Tapi, aku tak mungkin bilang tidak suka pada semuanya. Harry pasti akan marah besar.
"Ayo, Shell!" ajak Ele yang telah duduk di antara Louis dan Sam. Dengan pelan kuberjalan menghampiri mereka dan mengambil posisi duduk di antara Harry dan Liam. Di sebelah Liam ada Danielle juga Sam. Louis menaruh botol Champage kosong di tengah-tengah lingkaran yang kami buat. Di sebelah Sam terdapat beberapa botol vodka, kurasa untuk sebuah Dare. Atau untuk sekedar menikmatinya.
"Aku akan menyalakan musik!" seru Eleanor mengambil remote tv dan menyalakannya. Musik EDM dengan volume sedang mulai memenuhi ruangan.
Sesaat sebelum permainan di mulai, seseorang tiba-tiba masuk ke dalam ruangan ini. "Kalian bermain tanpaku, really?" ucap seorang gadis berdress ketat dan sangat pendek, hanya menutupi bokong dan areanya, asal kalian tahu, ia memakai stocking jaring, rambut cokelat urak-urakan, make-up tebal, dan mabuk. Sialnya aku tahu siapa dia. Wero. What the fuck is she doing in here?!
Ia langsung duduk di antara Harry dan Sam. Sangat terlihat jelas underwerenya saat ia mengambil posisi duduk disini. Shit! Bitch!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Emotional Husband // [{Harry Styles}]
Fanfic[COMPLETED] Sebuah hubungan akan berjalan dengan baik bila keduanya saling mencintai dan percaya. Tapi apa jadinya jika dua sejoli ini tidak saling mencintai, dan malah saling membenci? Bahkan mereka terikat sebuah janji pernikahan. Akankah mereka...