~~~
Di pagi buta, tepat pukul 06:00 AM, Harry sudah menjemputku dengan mobil Range Rover hitam miliknya. Seperti biasa, ketampanan dan keseksiannya sudah melekat padanya walaupun ia masih mengenakan t-shirt putih polos, shirt denim berwarna merah-hitam sebagai luaran, skinny jeans hitam ditambah chealse boots berwarna coklat favoritnya. Dan seperti biasa pula, aktingnya pada mom patut diacungi jempol. Gimik menjadi peran protagonis padaku di depan mom, such an amazing actor.
"Aku pamit ya, mom," pamitku lalu memeluknya. Harry pun melakukan yang sama. Really, really amazing. Mom saja tidak pernah curiga atas perlakuan Harry.
"Aku akan menjaganya, mom. Dia tanggung jawabku," dustanya sembari mengedipkan sebelah mata hijaunya pada mom. Aku hanya memutar kedua bola mataku, jijik. Berani sekali ia membohongi mom. Kurang ajar!
"Bye!" seruku setelah mobil Harry berjalan pelan untuk keluar dari halaman rumahku. Sebentar lagi keadaan pasti akan sangat awkward, seperti biasanya. Tak ada yang ingin memulai pembicaraan karena gengsi. Yeah, begitulah kira-kira.
"Shells?" Oh aku salah. Syukurlah jika ia mau memulainya duluan. Tapi entah kenapa, sekarang perasaanku mulai tak enak. Apa ia akan menghinaku sebentar lagi?
"Ya?" sahutku singkat sambil menoleh padanya sekejap. Aku harus mempersiapkan diri agar jika Harry menghinaku, aku bisa membalasnya dengan cepat dan tepat. Kau memang cerdas Shell! Harry tidak bisa menyakitiku sekarang. Yeah, setidaknya tidak untuk saat ini.
"Seseorang menghubungiku semalam, lewat DM di twitter. Kau mau tahu siapa pengirimnya?" tanyanya membuatku terkejut. Tunggu sebentar! Apa ini Harry? Harry Styles? Tanpa nada ketus, hinaan, dan begitu serius? Yang benar saja. Ia pasti kerasukan setan baik pagi ini.
"Siapa itu?" berhati-hati kusahuti pertanyaan demi pertanyaannya. Aku masih curiga padanya. Rencana apa yang ia lakukan? Sulit ditebak!
"Ia adalah... Scarla Hudson," jawabnya menggantung. Apa peduliku? Siapa Scarla Hudson? Aku tidak pernah mendengar artis, penyanyi atau model bernama Scarla Hudson. Lalu kenapa Harry begitu senang hingga ia membagi ceritanya padaku? Aku saja tak kenal. Jika dia di DM oleh Adele atau Taylor Swift, maka aku akan ikut excited. "Kau kenapa menatapku seperti orang aneh?"
"Kau memang aneh dan bodoh, keriting! Aku tak kenal Scarla Hudson. Siapa dia? Artis baru? Mengapa kau memberitahuku, sementara aku mengenalnya saja tidak. Freak!" balasku dengan ketus. Entahlah, semuanya terlempar begitu saja dari mulutku.
"Well, dia orang yang membawa hatiku pergi. Kau masih ingat cerita yang kukatakan soal gadis yang membawa hatiku pergi jauh dan ternyata ia tidak kembali?" Aku mengangguk pelan karena aku belum mencerna betul apa yang ia katakan. "Nah, dia itu orangnya. Dia bilang padaku jika, ia akan kembali secepatnya. Itu membuatku bahagia, sekaligus sedih karena saat ia kembali, pernikahan kita pun di laksanakan. Aku tidak ingin melihatnya sakit hati, karena aku sadar, bahwa aku... Masih mencintainya. Sama seperti dulu. Tapi mungkin, selama sebulan ke depan kita belum bisa bertemu karena trip honeymoon ke New York dari mom Anne masih berlaku untukku dan kau. Aku ingin sekali bertemu dengannya," tuturnya semakin menambah besar robek di hatiku. He still in love with her. Same old love.
Aku hanya diam menahan air mataku. Bayangkan saja, pernikahan akan di laksanakan 3 hari lagi, tapi cinta pertama si pengantin pria datang untuk mengembalikan semuanya menjadi seperti dulu. Itu sangat menyakitkan. Aku tidak bisa menerimanya.
"Kau kenapa?" tanya Harry menghentikan pemikiran bodohku tentang membunuh Scarla secara perlahan. Tapi aku tidak sungguh-sungguh melakukannya. Aku bisa mati di penjara jika aku berhasil membunuh gadis perusak itu. Sama seperti Wero. Jalang perusak segalanya!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Emotional Husband // [{Harry Styles}]
Fanfic[COMPLETED] Sebuah hubungan akan berjalan dengan baik bila keduanya saling mencintai dan percaya. Tapi apa jadinya jika dua sejoli ini tidak saling mencintai, dan malah saling membenci? Bahkan mereka terikat sebuah janji pernikahan. Akankah mereka...