Chapter 9

3.4K 206 4
                                    

Aku sedang duduk diruang keluarga menikmati minuman cocktail ku bersama ayahku,ibuku serta Brown dan Stella yang sibuk memamerkan anjing kecil baru yang mereka adopsi dari sebuah penampungan. Anjing kecil itu berjenis Maltese dengan bulu seputih kapas dan sehalus sutra.
"jadi siapa namanya ?", tanya ibuku.
"Cloud, karena dia kelihatan seperti awan", jawab Stella dengan nada sayang sambil mengelus lembut anak anjing itu, Brown melingkarkan tangannya di bahu Stella, saudaraku sangat memanjakan Stella dan tidak pernah berkata tidak untuk kepentingan Stella seandainya dia seekor Werewolf, maka Stella adalah imprinannya. Mereka benar benar terlihat di mabuk cinta.
"well, bersiaplah dengan mengurus kotoran", kataku meledek.
"ini latihan kedisiplinan agar nanti tidak kerepotan jika suatu hari kami memiliki anak", kata Brown menaikan sebelah alisnya. Stella mencubit kecil perut Brown yang di balas dengan menyapu dagu Stella, well mereka sangat berlebihan sampai aku merasa ngeri.
"itu sebuah awal yang bagus, mengapa Rosie kita tidak mempunyai ide seperti itu", kata ibuku tersenyum geli.
"mom", tegurku malas.
"ada apa? suatu saat kau juga pasti akan memilikinya dengan Elliot". kata ibuku.
"jadi kapan kalian akan memutuskan untuk menikah? apa kau sudah membuat kesepakatan dengan Badler?", tanya ayahku.
"secepatnya Mr. Amstrong".
Suara itu membuat kami menoleh ke arah Elliot yang aku yakin berada sudah cukup lama disana untuk mendengar percakapan kami, karena dia langsung menjawab pertanyaan ayahku. Kami menatapnya tanpa mengucapkan apapun.
"kami akan menikah secepatnya", kata Elliot lagi dengan senyuman.
"kau sudah datang, ya Elliot aku mengandalkanmu", kata ayahku senang. hal itu membutku memelototi ayahku, Brown berusaha menahan tawanya sedangkan Stella di samping Brown menatap kearah Elliot tidak percaya dan mom hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.
"halo apakah aku seorang putri kerajaan yang bertanggung jawab meneruskan suksesi sehingga aku tidak berhak menentukan hidupku sendiri? bahkan putri Victoria dari Swedia dapat memilih dengan siapa dan kapan dia akan menikah", protesku.
"jika kau tidak bersikap kekanak kanakan dan membuat kami khawatir tentu kami tidak akan campur tangan. Mengapa kau tidak bisa meniru Brown", tuntut ayahku. Aku memasang wajah masam.
"mengapa kau kemari?", tanyaku menoleh ke arah Elliot.
"mungkin karena aku merindukanmu". jawabnya masih tersenyum.
"apa kau semacam stalker? mengapa kau tau aku berada di kediaman orang tuaku?", kataku curiga.
"berhentilah menggoda nya Badler", kata Brown tertawa. Elliot menghembuskan nafas lalu berkata, "aku juga ada urusan dengan para Mr. Amstrongs dan juga kau".
"pekerjaan?kenapa aku tidak tahu dan kenapa harus dirumah pada akhir pekan?". tanyaku sinis.
"aku yang memutuskannya, agar terasa santai Rose, ini klien besar sayang jika kita dapat meyakinkan mereka mempercayakan perusahaan kita maka beberapa lahan itu jadi milik kita". jawab ayahku.
"lahan untuk pembangunan menara? dimana tepatnya itu?".
"di bagian pennsylvania", jawab Brown.
"kuharap dengan suasana seperti ini, Badler bisa lebih dekat dengan para Amstrongs bukankah begitu?kita akan menjadi keluarga" kata ayahku santai sambil berkutat dengan sebuah buku yang ia baca. Aku meringis tidak senang.
"oh iya, Rosie mendapat undangan ke pernikahan kakak ku Sarah", kata Elliot menyerahkan secarik undangan padaku. "itupun jika kau bersedia hadir, karena Sarah akan menikah di Bahama". Lanjutnya lagi.
"tentu saja dia hadir", kata ayahku sebelum sempat aku menjawabnya.
"dad? aku belum menjawabnya, kita sedang banyak pekerjaan", kataku dengan nada sedikit tinggi.
"hanya beberapa hari saja Rose", bujuk Elliot, aku menatapnya tajam.
"kau harus menghormati saudara Elliot", kata ibuku.
"seandainya aku tidak ada pertemuan penting pada saat itu, aku mungkin akan menemani Stella", sahut Brown.
"tidak, aku sedang sibuk".
"pekerjaan semua ditangani oleh Brown, kau jangan berpura pura sibuk dan mencari alasan", tegur ayahku.
"ada apa dengan kalian? apa aku Kate Middleton yang wajib mengikuti suatu perayaan meskipun aku tidak menginginkannya? aku berhak untuk menolak dan aku katakan tidak!", tegasku.
"kau pergi atau kuambil semua saham atas namamu dan memblokir semua danamu yang berasal dari hasil perusahaan?", ancam ayahku. Well, tidak kah kau percaya itu? seorang Edward Amstrong, ayahku! saat ini sedang mengancam anak perempuannya, yaitu aku hanya karena seorang pria yang belum lama ini ia kenal yang omong omong adalah mantan kekasihku dan sekarang menjadi tunangan palsuku.
"apa? dad kumohon, jangan konyol! mengapa kau seperti ini! apakah kita sedang berada dalam drama series? ancamanmu sangat kekanak kanakan!", kataku dengan nada malas.
"well, aku serius Rosie. Silahkan tidak pergi dan kau lihat akibatnya. Jangan lupa tentang porsche mu? aku akan mengambilnya karena itu kau beli pakai uangku".
Aku memutar bola mataku dan mengernyit tidak percaya.
"ayolah Rose, aku akan menemanimu disana. Kau tidak mungkin mengecewakan Sarah. Setahunya kau bertunangan dengan Elliot". Kata Stella.
"huh sungguh merepotkan", kataku dengan nada kesal.
"sebaiknya kita keruangan kerjaku sekarang, Elliot kau sudah mempelajari kontraknya bukan? kita akan membahasnya sekarang", kata ayahku sambil beranjak, aku dan Elliot langsung mengikutinya, disusul Brown yang sebelumnya mencium sekilas bibir Stella dan mengelus Cloud lalu menyusul di belakang kami. Mereka terlihat konyol, apakah mereka pikir Cloud adalah bayi mereka?, pikirku geli.

...............

"Jika kau memang tidak ingin pergi aku tidak akan memaksamu", kata Elliot ketika kami selesai membahas pekerjaan dan keluar dari ruangan ayahku, saat itu kami sedang berjalan menuruni tangga, aku menuruni tangga di sisi kiri dan Elliot menuruni tangga yang berada di seberang sisi kanan.
"dan dad menyita segala fasilitasku? itu tidak akan terjadi! aku lebih memilih terpaksa menemanimu". Elliot seketika menghentikan langkahnya dan menatapku yang membuatku juga ikut berhenti melangkah menuruni tangga.
"ada apa? apa kau merasa tidak nyaman dengan keterpaksaanku?, jika itu benar kau juga seharusnya tidak menyetujui pertunangan ini". Kataku sinis.
"well, kau sangat pandai menciptakan sebuah boomerang miss Amstrong" katanya mengangguk.
"sebuah boomerang? tidak aku tidak pandai, mungkin Bella Hadid yang pandai membuatnya! Kau tau, pada aplikasi Instagram atau semacamnya".
"dan kau tau bukan itu yang sedang kubicarakan".
"well, itu terserah padaku ingin menanggapinya seperti apa". kataku sambil kembali menuruni tangga.
"kau selalu ingin mengajakku berdebat". Elliot pun mengikuti ku menuruni tangga, ia terus menatapku dengan intens dari seberang tangga hingga kami sampai dilantai bawah, kemudian ia berjalan mendekatiku, aku menghadapinya mengangkat daguku serta melipat tanganku, ia langsung menyelipkan rambutku pada daun telingaku lalu berujar, "demi tuhan kau sangat terlihat menggoda setiap kali kau berusaha ingin melawanku". Dengan memasang senyuman menawannya ia memperlihatkan sederetan giginya rapi serta kedua lesung pipinya, sial dia memang tampan tapi dia sungguh menyebalkan!. Mata hazelnya terus menatapku dari balik bulu matanya yang panjang. Sebelum pikiran bodohku untuk terus terpaku memuja ketampanannya aku langsung memutar bola mataku dan langsung mencium pipinya setelah itu berujar, "bersiaplah Mr. Badler kau akan sangat kurepotkan", bisik ku di telinganya sengaja menggodanya lalu hendak pergi sebelum ia menarik tanganku. "kita lihat saja miss Amstrong, kau harus bersikap manis kepada keluarga ku, mereka benar benar mengira kau bersedia menikahiku".
"dan bagaimana jika tidak kulakukan?".
"aku akan memberitahu Mr. Amstrong dan fasilitasmu lenyap. Tapi aku yakin aku tidak perlu mengancam mu, karena berbuat onar di depan orang tua sama sekali bukan gayamu".
Mulutku nyaris terbuka lebar, well, dia sangat mengenalku lebih dari yang kuperkirakan, apa saja yang selama ini dia lakukan untuk mengawasiku? dia benar benar mengawasiku!  well, ternyata Bukan hanya Kendall Jenner yang memiliki stalker, ternyata seorang Rosie Lilian Amstrong juga memilikinya dan dia adalah mantan kekasih yang sekarang menjadi partner kerja perusahaanmu. waw dia benar benar hebat sekaligus mengerikan, pikirku dalam hati.
"sejak kapan kau mengawasiku? jangan katakan kau juga membuat sekelompok fans club untuk ku?", kataku geli.
"tidak, aku tidak begitu senang berbagi terlebih itu adalah kau, aku lebih suka memilikimu sendiri".
"kau terdengar seperti Chris Brown terhadap Rihanna".
"itu tidak sama, Chris Brown menyakiti Rihanna dan aku tidak".
Aku menggeleng malas lalu meninggalkannya dan pergi menghampiri Stella dan Brown yang sedang asyik bermain bersama Cloud. Elliot tersenyum miring dan ikut bergabung, mengapa Elliot selalu bersikap menyebalkan kuduga dia telah di jadikan eksperimen seorang ilmuwan sampai sampai sikapnya berubah 180 derajat, aku bersumpah Elliot yang perna ku taksir adalah orang yang dingin dan sangat keren, bukan Elliot yang menyebalkan seperti sekarang ini. Apa dia telah di kloning? pikiran pikiran bodoh itu terus menggema di dalam kepalaku. Dan aku merasa akan kehilangan kewarasanku.

How To Marry a Rich Lady (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang