Chapter 29

2.3K 136 1
                                    

Praaaaang !!!!!.

Aku baru saja berhasil menghindari vas kaca bening melayang yang hampir saja menghantam kepalaku. Aku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi padaku jika benda itu mengenai kepalaku.

Pada saat itu kami baru saja tiba di rumah orang tuaku. Dan hal seperti inilah yang menyambut kedatangan kami ketika pertama kali memasuki ruang keluarga.

"mom!!, apa yang kau?......", kataku terpotong karena keterkejutanku. Begitupun Brown pandangannya berubah menjadi gelap ketika kami melihat penampilan ibuku begitu terlihat putus asa dan berantakan. Tidak ada lagi penampilan anggun, rapi, terhormat seperti biasanya dari seorang Rachel Amstrong. Mataku langsung menatap marah ke arah ayahku yang berada di salah satu sudut ruangan. Dia terlihat sama putus asanya dengan ibuku.

Oke, ini bukan waktu yang tepat untuk menampilkan pertunjukan seperti ini!! karena Stella dan Elliot berada disini menyaksikan ini semua.

Tentu saja hal ini membuatku kehilangan muka dari Elliot, setelah segala hal indah yang telah kami lewati di Monte Carlo. Tentu situasi seperti ini adalah hal terakhir yang kau inginkan.

"oh hai anak anak, maaf rumah saat ini sedang berantakan". Kata ibuku berusaha mengumpulkan sisa sisa harga dirinya ketika melihat kami baru saja hadir, ia berusaha berdiri tegak dengan dagu terangkat serta merapikan rambutnya yang sedikit berantakan bekas jejak jejak kehancurannya. Konyol karena ia bertingkah seperti tidak sedang terjadi apa apa.

Elliot dan Stella tersenyum canggung meskipun aku tahu persis mereka lebih terkejut dari aku dan Brown.

"sebenarnya aku akan mengantar Stella pulang", kata Elliot bersuara.

"i..iya aku letih, aku akan ikut dengan Elliot", jawab Stella terbata bata.

"sayang, aku akan menelfonmu". Kata Brown menyetujui, kemudian memeluk Stella dan membiarkannya pergi.

Elliot hanya menatapku dengan lembut seolah memberiku isyarat. Aku mengangguk pelan mengisyaratkan bahwa aku akan baik baik saja, kemudian Elliot dan Stella pergi meninggalkan rumah.



                                                                  ..........................................



"dad, apa yang kau lakukan?", protesku. Ketika saat itu di ruangan ini hanya ada kami berempat.

"jangan katakan kau kembali pada wanita itu dad?", kata Brown terdengar kecewa.

"atau wanita sialan itu yang kembali pada dad?". Kataku pelan.

"tidak, ini jauh lebih mengerikan!. Terima kasih sayang kau sudah menyingkirkannya untuk ku", kata ibuku terdengar muram.

"tunggu, kau tahu soal ini mom?". Kataku syok.

"ya tentu saja, aku selama ini hanya berpura pura tidak tahu. Tapi berkat ulah bodoh ayahmu kita tidak bisa membiarkan wanita itu pergi begitu saja".

"ada apa? apa yang terjadi?". Kataku mendesak dengan tidak sabaran.

"tanyakan sendiri pada ayahmu". Kata ibuku lalu membalikan tubuhnya ke arah perapian buatan membelakangi kami sambil melipat kedua tangannya.

Aku dan Brown bergidik ngeri, kemudian melemparkan tatapan menuduh kearah ayahku yang sejak tadi terdiam tanpa mengatakan apapun.

"dad, ayolah ada apa?", sahut Brown terdengar menahan amarahnya.

How To Marry a Rich Lady (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang