Chapter 30

2.5K 137 2
                                    

Aku sedang duduk di ruang tamu pada apartemen kelas menengah atas Amanda Farley yang terletak di pusat Manhattan.

"well, kau pandai menggunakan uangmu", kataku sambil menyapukan pandangan ku ke seluruh penjuru ruangan yang di dominasi warna coklat lembut bergaya minimalis yang modern.

Amanda duduk di hadapanku dengan santai, sama sekali tidak merasa terintimidasi.

"mengejutkan sekali, karena kau mengunjungiku. Apakah aku harus merasa tersanjung?". Sindirnya.

"ku dengar kau sedang mengandung adik ku?". Kataku balik menyindirnya.

Amanda hanya mengangguk dengan sombong.

"well, jadi bagaimana perasaanmu mengandung anak haram?", kataku sambil menyeruput teh yang di sajikannya.

"apa yang harus ku katakan?, ayahmu harus mengakui anak ini".

"apa uangmu kurang?, begini saja. Jika anak itu lahir, berikan dia pada kami dan kau bisa pergi dengan uang yang bisa kau tentukan berapa jumlahnya". Tawarku.

"tidak Rosie, dengar aku mencintai ayahmu".

"kau yang dengar jalang!, jika kau sampai berulah jauh dari ini aku akan melenyapkanmu". Kataku sambil mencondongkan tubuhku ke arahnya dan menatapnya tajam.

Amanda terdiam, dia balas menatapku sambil menelan ludahnya.

"aku tidak ingin jika kau mengambil anak ini. Apa kau pikir aku seekor kucing?, hanya melahirkan dan hari berikutnya kau mengambil anak itu". Katanya akhirnya menemukan kata katanya.

Aku memejamkan mata berpikir sejenak. Lalu menghembuskan nafas perlahan.

"baiklah jika itu yang kau inginkan, tapi dengan satu syarat, jika berita ini sampai tersebar kau tidak akan mendapatkan apa apa. Dan aku akan memastikan hal itu".

"aku setuju", katanya berusaha terlihat tidak terintimidasi meninggikan dagunya, tapi aku dapat menangkap sedikit kekhawatiran dalam sorot matanya.

"aku harus pergi sekarang. Ingat, aku mengawasimu". Kataku lalu beranjak meninggalkannya.

Saat ini tidak ada gunanya menekannya. Karena hal itu akan membuatnya semakin berulah. Langkah terbaik ialah berpura pura mengikuti kemauannya sambil perlahan mengawasinya. Jika bayi itu benar adalah milik ayahku, maka kami harus mengambilnya. Dan menyingkirkan wanita jalang ini.

"suruhlah seseorang memata matai wanita itu, dan laporkan semuanya padaku", perintahku pada Jasper ketika kami sedang dalam perjalanan. Yang dibalas oleh anggukan pelan oleh pria itu ketika menyupiriku.



                                                             .....................................................




"untuk sesaat kita tidak perlu khawatir. Aku telah menyuruh seseorang untuk mengawasi Amanda", kataku ketika aku berkunjung di apartemen Brown.

"mengapa kau bisa seyakin itu?", ujar Brown tampak khawatir.

"dia tidak bodoh Brown, dia ingin uang!, jika dia membuat kekacauan dia tidak akan mendapatkan uangnya. Setidaknya itulah yang ku tekankan padanya".

"aku hanya tidak ingin ibu terluka", kata Brown terdengar frustasi.

"maka dari itu, peraturan nomor satu adalah tidak menghamili wanita simpananmu karena itu akan sangat merepotkan". Kataku memutar bola mataku.

How To Marry a Rich Lady (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang