Dalam suatu lembah di gunung Bin-san, terdapat sebuah makam. Sebagaimana lazimnya suatu makam, tentu terdapat sebuah batu nisan dihadapannya. Begitu pun dengan makam di lembah gunung Bin-san itu.
Bedanya, bentuk batu nisan makam itu tajam meruncing bagaikan anak panah, di permukaan batu nisan itu juga tidak terdapat tulisan nama penghuninya, melainkan sebaris tulisan yang berbunyi:
"CINTA SEJATI TIDAK AKAN LUNTUR"
Depan, belakang, kiri dan kanan makam, kecuali batu nisan, terdapat tujuh buah tanaman pohon bunga mawar. Tujuh pohon bunga mawar itu terdiri atas tujuh warna, ialah warna-warna merah, kuning, biru, putih, hijau, merah dadu dan ungu!
Keganjilan lainnya ialah: Yang dikubur di dalam makam itu bukanlah manusia, juga bukan binatang, melainkan setangkai bunga mawar yang diletakkan di dalam sebuah kotak kecil yang terbuat dari batu giok yang sangat indah warnanya. Jangan pandang rendah makam aneh itu, meskipun letaknya di suatu tempat yang tersembunyi dan sukar dikunjungi, tetapi namanya jauh lebih terkenal daripada delapan partai besar rimba persilatan pada masa itu.
Konon khabarnya muda-mudi dari rimba persilatan yang saling berkasih-kasihan, asal cinta mereka itu suci, tetapi terhalang oleh keadaan, atau dirintangi oleh keluarga salah satu fihak, sehingga tidak tercapai cita-cita mereka untuk kawin, boleh berusaha pergi berziarah ke makam bunga mawar itu. Mereka harus berdua-duaan sujud serta membawa bunga mawar sebagai antaran. Lalu membaca tulisan tulisan yang terdapat di atas batu nisan itu, mereka nanti akan mendapat restu, sehingga sepulangnya dari makam itu tentu akan menjadi suami istri dan tidak akan mendapat rintangan lagi.
Tetapi pemuda-pemudi yang bersama-sama pergi berkunjung kepada makam itu, setiba di puncak gunung Hui-thaw-hong di Gunung Bin-san, akan menjumpai berbagai rintangan yang tidak terduga duga, jarang yang sanggup menghalau rintangan itu, hingga yang berhasil melewati puncak gunung Hui-thao-hong dan menuju ke makam yang letaknya di dalam lembah Kim-giok-kok, jumlahnya sedikit sekali.
Mengapa begitu ?
Ini merupakan suatu syarat yang sudah digariskan oleh makam bunga mawar tersebut, seolah tidak mengijinkan orang dengan mudah mencapai cita-citanya sebelum melalui berbagai rintangan dan kesulitan, setelah mereka berhasil lulus dari ujian yang berat itu barulah nanti akan mencicipi buah hasilnya yang manis dan indah!
-ooo0ooo-
MUSIM SEMI telah berlalu, diganti dengan musim panas. Malam, suasana sepi sunyi. Dengan tiba-tiba, pada malam yang sepi sunyi itu, awan-awan gelap mulai menutupi rembulan yang berada di atas langit, tak lama kemudian hujan mulai turun, sehingga membasahi seluruh gunung Bin-san !
Angin meniup sangat santar, hujan semakin lama semakin deras. Di antara hujan angin lebat itu sebentar-sebentar diselingi oleh sinar kilat dan gegap suara geledek yang berbunyi.
Di dalam keadaan demikian, gunung Bin-san seolah-olah dikejutkan oleh kemarahan Tuhan, sehingga membiarkan sang malam yang gelap gulita meliputi seluruh gunung itu, hanya suara geledek yang sebentar-sebentar memecahkan kesunyian, dengan dibarengi oleh sinar kilat, yang sebentar-sebentar mengungkap keadaan di gunung Bin-san.
Dalam suasana yang menyeramkan itu, di lembah Kim-giok-kok, di hadapan makam bunga mawar yang sudah lama tak pernah dikunjungi oleh orang, malam itu terdengar suara orang menghela napas panjang. Helaan napas itu meskipun sangat pelahan, tetapi seolah-olah mengandung entah berapa banyak kesedihan dan kedukaan.
Di waktu malam yang gelap sedemikian rupa dan hujan begitu lebat, siapakah gerangan yang berkunjung ke hadapan makam bunga mawar dengan diliputi kesedihan seperti itu ?
Dengan tiba-tiba kembali suara geledek menyambar dan sinar kilat berkelebat, kini tampaklah sekilas lintas, orang yang berdiri di hadapan makam bunga mawar itu, ternyata adalah seorang perempuan muda berbaju kuning yang memiliki potongan tubuh sangat indah. Hujan lebat membasahi baju perempuan itu, namun tidak menutupi potongan tubuhnya yang indah. Sayang sekali sinar pelita itu hanya sepintas lalu saja, hingga tidak tampak wajah perempuan itu yang sebenarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Makam Bunga Mawar
Phiêu lưuCerita Silat ini mengisahkan tentang Hee Thian Siang yang keblinger pada seorang gadis kangouw yang hanya pernah dilihatnya dari jarak jauh. Untuk itu ia pergi ke ke sebuah tempat keramat yang dinamakan "Makam Bunga Mawar" konon setiap waktu yang di...