Jilid 37

1.3K 20 0
                                    

Leng Biauw Biauw hanya menjawab dengan menggerutu, sementara itu, Hee Thian Siang telah berkata pula, "Ketika Hee Thian Siang bersama enci Tiong Sun bersama-sama pesiar di gunung Ko-le-kong-san, secara kebetulan telah menolong May locianpwe dalam kesulitannya! Tetapi tampaknya May locianpwe sudah bertekad dengan maksudnya hanya terkecuali Leng dan Tang locianpwe, bisa diundang datang ke kamar Bo ciu sek, untuk berjumpa dengannya supaya menyelesaikan urusan dahulu, jikalau tidak, dia akan mengakhiri hidupnya dengan jalan tidak mau makan!"

Leng Biauw Biauw mengerutkan alisnya dan tertawa getir, lalu berkata kepada Tang Siang Ing : "Apabila dia binasa, usaha kita selama bertahun-tahun ini bukankah juga akan sia-sia belaka?
Tampaknya kita terpaksa akan berkunjung ke tempat lama dahulu, kita terpaksa akan melakukan perjalanan ke lembah Leng cui kok."

Tang Siang Siang masih belum menjawab, Hee Thian Siang sudah melanjutkan ucapannya :

"Enci Tiong-sunku, oleh karena melihat May-locianpwe terlalu berduka, maka ia berdiam di Ko-le-kong-san untuk menghiburi May locianpwe, di samping itu ia suruh boanpwe malam-malam berangkat ke gunung Kie-lian untuk mengundang kedua locianpwe !"

Kebohongan itu disusun demikian rapi, hingga Leng Biauw Biauw dan Tang Siang Siang tidak sampai timbul kecurigaannya. Maka bersama Hee Thian Siang dan siaopek, sama-sama pergi menuju ke lembah Leng cui kok di gunung ko-le-kong-san.

Dalam perjalanan, Hee Thian Siang teringat kepada tindakan Tang Siang Siang yang dahulu pernah menangkap siaopek dari atas tebing, maka lalu bertanya kepada dua nyonya tua itu sambil tertawa :

"Gerakan cianpwe berdua sesungguhnya sangat mengagumkan Hee Thian Siang, entah itu apa namanya, dan dari golongan mana?"

Leng Biauw Biauw menjawab sambil tertawa :

"Kepandaian ilmu silat kita, semua berasal dari golongan sesat, gerakanku itu dinamakan Sin mo cit hong, sedang gerakan Tang locianpwe dinamakan Thian mo bu eng !"

"Kepandaian ilmu sebetulnya tidak perlu dibagi-bagi golongan baik atau sesat, pelajaran tergantung pada pikiran dan hatinya, apabila jujur dan benar, sudah tentu akan menghapus segala kejahatan. Sekalipun belajar dari golongan baik-baik, apabila hatinya tidak benar-benar mudah saja berubah menjadi iblis! Apabila menyadari kebenaran dan menjalani kejahatan, sekalipun iblis juga bisa berubah menjadi dewa!" berkata Hee Thian Siang sambil tertawa.

"Jika kau tidak pandang hina kepada ilmu dalam dari kita, di kemudian hari mungkin kita akan menurunkan kepadamu beberapa bagian!" berkata Kiu thian Moli Tang Siang Siang sembari tertawa.

Hee Thian Siang yang mendengar ucapan itu sangat girang, baru saja akan mengucapkan terimakasih, Leng Biauw Biauw sudah bertanya kepadanya :

"Kau kata bahwa setelah selesai pertemuan pembukaan partai baru Ceng thian pai hendak pergi mencari Liok Giok Ji, tetapi di dalam dunia yang luas seperti ini. . . ."

Dengan alis berdiri dan nada tegas, Hee THian Siang memotong :

"Dunia meskipun luas, toh tidak mungkin tidak ada pangkalnya. Lautan meskipun lebar, tetapi sesungguh-sungguhnya hati itulah merupakan tepinya. Hee Thian Siang tidak segan melakukan perjalanan ke seluruh jagat, apabila setahun tidak menemuinya, akan mencari terus sampai sepuluh tahun, sepuluh tahun pun tidak dapat menemukan, mencari terus untuk selama-lamanya. . . ."

Leng Biauw Biauw juga memotong ucapan Hee Thian Siang, katanya sambil tertawa dingin :

"Menurut caramu mencari ini, sekalipun cintamu itu teguh, tetapi Liok Giok Ji yang harus menantimu bertahun-tahun, mungkin sudah akan menjadi tua, bukankah akan tetap menjadi penasaran baginya?"

ooo000ooo

Hee Thian Siang dapat menangkap maksud ucapan Siang swat Sianjin Leng Biauw Biauw ada mengandung arti dalam. Maka lalu memberi hormat dan berkata sambil tertawa :

Makam Bunga MawarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang