Jilid 52

1.9K 23 0
                                    

Bagi sebagian besar orang rimba persilatan yang kebanyakan sombong dan tinggi hati, apa yang semakin dibesarkan oleh lawannya, makin menarik perhatian buat terus diselidiki. Demikian dengan Pek-kut Ie-su. Ia juga tidak luput dari sifat demikian. Mendapat peringatan bukannya menjadi takut, malah semakin keras keinginannya untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya.

Tetapi sebagai orang Kang-ouw kawakan yang sudah banyak menghadapi lawan tangguh, banyak pula pengalamannya. Sebelum menggerakkan tangannya untuk memutar plat baja bundar itu, lebih dulu sudah memperhatikan dan mempersiapkan jalan mundurnya, juga sudah memperhitungkan apa-apa kiranya yang mungkin tersembunyi dibalik plat bundar itu.

Dalam otaknya Pek-kut Ie-su waktu itu, ada tersimpan empat macam perkiraan. Tentu saja ia sama sekli tak menduga bahwa plat bundar itu sebenarnya adalah penutup pesawat pusat angin yang bila dibuka dapat menghembuskan angin Cu-ngo-im-hong, yang paling dahsyat dan sulit ditahan.

Pek-kut Ie-su hanya menduga demikian : Pertama ialah dibalik plat bundar itu mungkin ada tersimpan berbagai jenis binatang berbisa. Tetapi kemudian setelah dipikirnya pula, tempat ini hawa udaranya sangat berlainan, dimana-mana setiap saatnya pasti ada terdapat salju yang membeku, meskipun di musim panas hawa udaranya tidak berbeda dengan musim dingin. Maka dugaan akan adanya binatang berbisa itu kemungkinannya sedikit sekali.

Dugaan kedua ialah dibalik plat mungkin ada tersimpan senjata rahasia yang sangat ganas. Kalau ia mengerahkan ilmu Hian-kangnya lebih dulu dengan dibantu ilmu Ceng khieji yang dapat berubah menjadi uap tanpa wujud untuk melindungi dirinya, ia sudah tidak khawatirkan serangan senjata rahasia yang melesat keluar dari tempat itu.

Dugaan yang ketiga ialah didalam itu tersimpan sejenis asap beracun. Untuk itu ia harus menutup pernapasannya, maka juga tidak perlu ditakuti !

Dan dugaannya yang keempat ialah dibalik plat itu ada tersimpan air bah. Tetapi ia boleh tidak usah takuti itu karena ia pandai berenang. Tidak perlu khawatir ! Begitu pikirnya.

Berdasar atas dugaan-dugaan seperti diatas, ia merasa bahwa dirinya sendiri tidak akan munkin sampai terjebak dalam perangkap musuh yang bagaimanapun, apa lagi kamar batu itu tidak luas, tempat keluarnya juga dekat. Seandai benar ada bahaya luar biasa yang mengancam, dengan kekuatan tenaga dalam yang dimilikinya rasanya juga ia masih bisa meloloskan diri.

Setelah jalan mundur dan persiapan segala telah disiapkan dengan baik, Pek-kut Ie-su dengan tenang berjalan ke depan dinding, lalu memutar plat baja itu ke kiri tiga kali dan ke kanan tiga kali, untuk mencoba pesawat apa ini sebenarnya yang dibanggakan oleh orang-orang Swat san pay dan Hee Thian Siang.

Tetapi baru menyentuh plat baja itu, ujung jari tangannya sudah merasakan hawa yang dirasanya luar biasa. Setelah memutar selesai ke kanan tiga kali dan ke kiri tiga kali, plat bundar itu mendadak copot sendirinya dari tempatnya, angin dingin yang luar biasa dinginnya dibarengi dengan suara hembusannya yang demikian hebat serta kekuatan dari hembusannya yang sangat kuat telah menghembus keluar dari balik plat baja yang berbentuk bundar tadi.

Menghembusnya angin dingin itu sungguh sama sekali diluar dugaan Pek-kut Ie-su. Sekujur badannya jadi kedinginan dan menggigil. Maksudnya lalu hendak menyingkir, apa mau kekuatan alam itu, bukanlah seharusnya dilawan oleh tenaga manusia, apalagi tempat itu merupakan pusat dari angin dingin itu, maka saat itu Pek-kut Ie-su sudah terkurung oleh kekuatan angin hingga sedikitpun tidak bisa bergerak.

Namun demikian, ia masih sangat penasaran. Dengan mengerahkan seluruh kekuatan tenaganya yang ada, berulang-ulang ia mencoba, barulah berhasil cukup lumayan setelah menggunakan ilmunya Kim kong koa tee. Disandarkannya segernya di dinding batu, membiarkan dirinya ditiup angin dingin. Dengan cara demikian, ia malah merasa agak baik, tetapi asal ia sedikit bergerak saja, lantas membuat dirinya terlibat lagi dan mungkin akan digulung oleh pusaran angin yang demikian dahsyat dan dingin. Malah ada kemungkinan akan digulung dan kebentur dinding batu disekitarnya.

Makam Bunga MawarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang