Baru berkata sampai di situ, wanita itu tiba-tiba mengeluarkan seruan tertahan, dan berkata pula dengan perasaan terkejut: "Pertempuran besar di puncak gunung Thian-tu-hong itu, meskipun diadakan oleh ketua partai-partai ini, tetapi tidak terdapat ketua dari partai Kie-lian dan Siau-lim! Andaikata Khie-tay-cao hendak datang, juga tidak perlu datang demikian pagi! Apakah maksudnya ia datang ke tempat begitu jauh ke gunung Hok-gu-san bersama anak muridnya?"
Mereka toh akan mengadakan pertemuan di gunung itu, perlu apa kita repot menduga-duga? Bukankah lebih baik kita diam-diam mengintai ke sana?"
Sehabis berkata demikian, ia sudah bergerak hendak pergi, tetapi buru-buru dicegah oleh Ca Bu Kao, katanya dengan suara perlahan: "Kie-tay-cao menggunakan tanda api Kiu-yu Leng-hwe, mengumpulkan seluruh anak buahnya. Tanda api itu dilepas demikian tinggi, dapat diduga bahwa jumlahnya orang pasti sangat banyak, juga bukan berada di tempat yang dekat! Jikalau kita pergi sekarang ini, ada kemungkinan bisa berjumpa dengan orang-orangnya. Ini bukan saja sangat berbahaya buat kita, tetapi juga seolah-olah mengeprak rumput mengejutkan ular tidur, sebelum tertangkap ularnya sudah kabur lebih dahulu!"
Hee Thian Siang yang mendengar ucapan itu, terpaksa membatalkan maksudnya dan duduk kembali di tempatnya, katanya dengan suara perlahan sambil tertawa, "Maksud bibi Ca, apakah akupun harus menunggu sampai semua orang-orang golongan Kie-lian-pay itu sudah berkumpul, barulah kita boleh pergi ke sana untuk mengintai?"
"Sekarang baru jam dua malam, kita tunggu sampai jam tiga baru pergi, rasanya juga belum terlambat!" Berkata Ca Bu Kao sambil melihat keadaan cuaca. Setelah itu, ia berkata sambil menunjuk ke arah Barat Daya."Kau lihat, di sana sudah ada jawaban, bahkan orang yang datang itu adalah salah satu orang penting dari golongan Kie-lian-pay!"
Hee Thian Siang menujukan pandangan matanya ke arah yang ditunjuk oleh Ca Bu Kao, benar saja dari arah itu tampak olehnya api warna hijau yang berjumlah tujuh, perlahan padam tertiup angin!
Selanjutnya dari jurusan Timur laut dan Barat, semua sudah memberi jawaban, masing-masing diluncurkan tujuh api yang serupa, ada juga yang enam atau delapan, tetapi tiada satu pun yang enam ke bawah!
"Nampaknya orang-orang kuat golongan Kie-lian-pay hampir semuanya sudah keluar dari sarangnya. Hal ini benar-benar merupakan suatu kejadian aneh!" Berkata Ca Bu Kao kepada dirinya sendiri.
Sebaliknya dengan Hee Thian Siang yang sama sekali tidak memikirkan urusan orang lain, dalam anggapannya, lebih banyak orang kuat yang datang, itu lebih baik baginya. Sebab malam itu setidak-tidaknya ia akan dapat menyaksikan suatu pertunjukan yang ramai!
Hening sesaat, Ca Bu Kao berkata dengan suara sangat perlahan, "Orang-orang kuat Kie-lian-pay yang sudah di sini, jumlahnya tidak sedikit. Sebentar lagi kita boleh pergi mengintai! Aku tahu adatmu keras kepala dan sombong, sedangkan kau sendiri selamanya juga belum pernah mengalah kepada orang. Tetapi malam ini ada suatu ketentuan yang harus kita perhatikan!"
Melihat sikap sungguh-sungguh dari Ca Bu Kao, Hee Thian Siang lalu bertanya kepadanya, "Bibi Ca, kau maksudkan ketentuan apa yang harus kita perhatikan? Mengapa kau tidak jelaskan? Asal pantas, sudah tentu aku akan mendengar perkataanmu!"
Terhadap pemuda yang sifatnya keras kepala, sombong dan agak nakal ini, Ca Bu Kao benar-benar merasa susah menghadapinya. Ia memandang sejenak, baru berkata sambil mengerutkan alisnya, "Sebab, golongan Kie-lian-pay sedang mengumpulkan semua orang-orang pentingnya, maksud kedatangan mereka itu sesungguhnya sangat mencurigakan, maka malam ini kita harus berlaku hati hati. Usaha kita ini harus dititik beratkan kepada usaha mencari rahasia, sedapat mungkin menghindarkan pertempuran !!"
Hee Thian Siang menganggukkan kepala dan tertawa, ia anggap bahwa ketentuan itu memang benar.
Sementara itu Ca Bu Kao sudah melanjutkan ucapannya: "Akan tetapi, orang orang dari golongan Kie-lian-pay itu semuanya buka orang orang sembarangan, apabila tindakan kita ini kepergok oleh mereka dan jikalau perlu harus turun tangan untuk memberi perlawanan, ada dua hal yang harus kita perhatikan !"
KAMU SEDANG MEMBACA
Makam Bunga Mawar
AdventureCerita Silat ini mengisahkan tentang Hee Thian Siang yang keblinger pada seorang gadis kangouw yang hanya pernah dilihatnya dari jarak jauh. Untuk itu ia pergi ke ke sebuah tempat keramat yang dinamakan "Makam Bunga Mawar" konon setiap waktu yang di...