Hee Thian Siang baru sadar, bahwa orang aneh yang ditemui dalam rumah minum itu adalah salah satu dari tiga orang yang paling sulit dihadapi pada dewasa ini, orang itu ternyata adalah May Ceng Ong yang namanya berendeng dengan suhunya sendiri dan Thian-gwa Ceng-mo Tiong Sun seng, pantas ia memiliki kepandaian ilmu silat demikian hebat !
Tetapi setelah mendengar ucapan Bo Bu Ju ia masih belum begitu paham, maka ia bertanya:
"Bukankah locianpwe tadi kata bahwa dia menuju ke barat ke gunung Ngo-bie hendak mencuri kitab ilmu pedang Thian-hian Kiam-pho rasanya hal itu tidak benar?"
"Waktu itu mungkin tidak benar, tetapi sekarang barangkali tidak bisa salah lagi ? sebab jikalai ia tidak menyuruh kau berkata demikian empat jago wanita dari golongan Ngo-bie sudah tentu tidak mau melepaskan kita begitu saja. Dalam keadaan sulit begitu rupa, kecuali kau bersedia menggunakan senjata peledakmu. Kian-thian-pek-lek melakukan pembunuhan besar-besaran, meskipun kita berdua mengerahkan tenaga, barangkali juga masih susah terlepas dari barisan sui-san Tui-hun Kaim-tin !"
Oleh karena Hee Thian Siang tadi sudah menyaksikan hebatnya ilmu pedang Sing Siu cie, maka ia tahu bahwa ucapan Bo Bu Ju itu bukanlah omong kosong belaka! Maka ia lalu menganggukkan kepala sambil tersenyum, untuk mendengarkan lebih lanjut keterangan orang aneh itu.
Bo Bu Ju berkata lagi:
"Sekarang kita sudah lolos dari bahaya, aku tahu sifat May Ceng Ong yang biasanya pasti akan melakukan apa yang ia sudah katakan, pada waktu ini sudah pasti is sudah melakukan perjalanan ke barat ! aku duga ia pasti akan mendahului empat jago wanita itu sebelum mereka tiba di kuil Khun-leng To-koan, supaya dapat menjumpai Hian-hian Sianlo !"
Hee Thian Siang masih agak sangsi, maka ia bertanya pula: "Dengan kepandaian dan kekuatan tenaga seperti May Ceng Ong Locianpwe, jikalau ia tadi berada di sini dan turun tangan sendiri, untuk menegor atau merintangi maksud empat jago wanita itu, bukankah lebih mudah ? Perlu apa harus memutar demikian rupa, dan perlu pergi sendiri ke gunung Ngo-bi ?"
"Laotee, kau tidak tahu, kalau May Ceng Ong berbuat demikian, itu karena hendak menghindarkan diri supaya jangan sampai bertemu muka dengan Hok Siu In!" berkata Bo Bu Ju sambil tersenyum.
"Hok Siu In hanya seorang gadis yang masih kecil, apa sebabnya seorang yang namanya sudah sangat terkenal seperti May Ceng Ong Locianpwe, harus menghindarkan dan tidak mau bertemu muka dengannya ?" bertanya Hee Tian Siang terheran heran.
Pada saat itu, wajah Bo Bu Ju menunjukkan sikap seolah-olah sedang mengenangkan kembali kejadian dimasa yang lampau, ia menjawab lambat-lambat: "Sebab musababnya kejadian ini, merupakan suatu rahasia dalam rimba persilatan ! Tetapi sekarang belum tiba waktunya untuk diungkapkan, harap laotee memaafkan yang aku tidak dapat memberitahukan kepadamu !" Mendengar orang aneh itu berkata demikian, sudah tentu Hee Thian Siang tidak berani bertanya lebih jauh.
Sementara itu Bo Bu Ju kembali menenggak araknya, dan setelah itu ia berkata pula sambil tersenyum: "Malam terang bulan dan angin sejuk, sehingga membuat badan panas hilang semua. Tak kusangka di puncak gunung Keng-bun-san ini bukan saja sangat indah pemandangan alamnya, tetapi juga merupakan suatu tempat yang cocok untuk tempat tetirah! Laotee, kau tadi pernah berkata bahwa kau mencari aku karena hendak menanyakan sesuatu urusan. Urusan apa yang kau ingin tanya ? Tidak halangan kau jelaskan apa yang aku tahu, aku tentu akan memberitahukan kepadamu. Marilah kita duduk di bawah langit yang biru ini, beromong-omong satu malam suntuk.
Hee Thian Siang yang secara kebetulan telah berhasil menjumpai pendekar pemabukan uang tidak menentu tempat kediamannya, sudah tentu hendak menggunakan kesempatan itu untuk mengutarakan semua isi hatinya, tetapi sungguh aneh setelah berhadapan dengan orang yang dicari tenggorokannya seolah-olah terkancing, kata-kata yang sedianya hendak dikeluarkan, agaknya merasa berat diceritakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Makam Bunga Mawar
MaceraCerita Silat ini mengisahkan tentang Hee Thian Siang yang keblinger pada seorang gadis kangouw yang hanya pernah dilihatnya dari jarak jauh. Untuk itu ia pergi ke ke sebuah tempat keramat yang dinamakan "Makam Bunga Mawar" konon setiap waktu yang di...