10. JOSHUA

8.8K 1K 126
                                    

.

.

.

.

.

Lisa menatap lurus pada pria bernama Joshua Hong itu dari balik kacamata yang dipakainya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lisa menatap lurus pada pria bernama Joshua Hong itu dari balik kacamata yang dipakainya.

Sedangkan Joshua menatap Lisa dari ujung kakinya hingga kepalanya dengan tatapan meremehkan.

Saat ini keduanya berdiri ditengah lapangan basket dengan dikelilingi hampir seluruh siswa SMA mereka dari kelas 10 hingga kelas 12.

Apa yang mereka lakukan?

"Siapa yang suruh lo nyebarin ke seisi sekolah ini kalo kita mo nikah?" hardik Joshua tajam.

"Emang kamu punya bukti kalau saya yang nyebarin?" tanya Lisa dengan tenang sambil menatap lurus mata Joshua.

"Huh ... woooh" seluruh siswa yabg mengelilingi keduanya berteriak mencemooh saat Lisa bicara.

"Dasar cewe gak tahu malu"

"Mimpi ketinggian dia, mentang mentang dijodohin ama Joshua sama orang tuanya dia pikir Joshua mau?"

"Idih cewe murahan"

Lisa hanya melirik kecil sekelilingnya yang berteriak mencemooh dirinya yang saat ini berdiri dihadapan Joshua dan gengnya seperti tersangka utama.

Teman Lisa, yang gak lain rombongan cewe culun disekolahan dan kelas mereka Eunha, Seokmin, Donghyuk, Yuju, Bambam, Minghao, dan Rose hanya bisa berdiri ditepi lapangan dan menatap nanar pada Lisa.

Mereka pengen bantuin Lisa, tapi sebagai anak beasiswa disekolahan itu mereka gak boleh gegabah dalam bersikap. Apalagi Joshua dan gengnya itu kayak ace sekolahan mereka.

Deretan anak berprestasi dan deretan donatur terbesar disekolahan mereka.

"Ala ... gak usah pura pura bego lu. Sejak awal ini rahasia banget dan cuma gue ..." tunjuk Joshua pada dirinya sendiri.

"dan lo yang tahu" Joshua mendorong kasar bahu Lisa dengan telunjuknya.

"Josh ... udah ..." Minhyun memegang bahu pria itu. Tapi Joshua menoleh dengan dingin menatap tangan yang ada dibahunya.

Minhyun langsung menarik tangannya dengan helaan nafas berat.

"Pokoknya gue gak mau tahu, bilang sama ayah dan bunda lo untuk batalin perjodohan ini. Lo jangan setinggi langit mimpinya buat (kawin) sama gue"

"Kamu yakin mau batalin? Saya kasih kamu waktu lima hari untuk berpikir"

"Enggak! Gak perlu! Ini bukan drama atau FTV. Batalin sekarang atau gua bakal bikin hidup lo sama ayah bunda lo yang mata duitan itu menderita"

[ON GOING]FICLET FROM LALISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang