.
.
.
.
.
Gue terinspirasi dari lagu di MULMED. Bodoh amat kalo gue alay hahahaha 🤣🤣🤣🤣
Pasti kalian paham ini nyambung dari mana (kalau mengikuti story ini)
Mingyu melangkah sambil ngegenggam tangan Mina hangat. Keduanya melangkah dengan senyuman menelusuri halaman belakang SMAnya.
Hari ini ada reuni akbar SMAnya. Dan Mingyu sengaja ngajakin Mina yang baru tiba dari Jepang buat ikut reuni SMA dia.
Dia sama Mina udah pacaran dua tahun meski lewat LDR karna Mingyu di Indonesia dan Mina masih di Jepang nyelesaiin program S3 dia disana. Tapi syukurnya hubungan mereka awet dan mereka bisa saling menjaga kepercayaan.
Mereka bahkan sudah rencana mau nikah akhir tahun ini.
"Indah banget ya disini" gunam Mina pelan saat mereka sampai ditepi danau dibelakang sekolahnya.
Mingyu tersenyum mendengar perkataan Mina, tapi matanya sibuk menatap sekeliling danau itu.
Tempat itu banyak berubah dari terakhir kali dia datang. Mungkin tujuh atau delapan tahun yang lalu.
"Pantes aja kamu selalu cerita tentang sekolah kamu. Emang bagus ya disini, ngangenin" ujar Mina tulus. Mina lalu ngelepas tangan Mingyu yang ngegenggam tangan dia, lalu berjalan-jalan sendiri menelusuri tepi danau itu.
Sementara Mingyu masih senyum karna perkataan Mina. Diam-diam dia membenarkan dalam hati.
Tapi, sebenarnya yang membuat tempat ini indah dan ngangenin buat dia bukan karna fisik tempat ini.
Tapi karna tempat ini menyimpan banyak kenangannya.
Kenangan masa lalu dia, sama mantan yang masih dia sayangi sampai sekarang. Lisa.
Mingyu menoleh dan natap jejeran pohon besar ditepi danau. Senyuman dia ketarik. Rumah pohon itu masih pada tempatnya, gak berubah.
Ingatan dia bergerak horisontal ke sembilan atau sepuluh tahun yang lalu. Mingyu tidak ingat persis tahun-tahun yang sudah coba dia lupakan.
Perlahan kotak ingatannya terbuka dan satu-satunya ingatan yang paling membekas dibatinnya tentang rumah pohon itu berputar layaknya rol film dalam kepalanya.
Senyuman tipisnya tertarik. Tulus namun miris.
Mingyu teringat, ditempat itu. Saat hujan deras tanggal 27 maret pas Lisa tujuh belas tahun.
Hari itu, adalah hari paling membahagiakan buat dia kenang. Bukan karna bagian dia merawanin Lisa disitu. Tapi dihari itu, Lisa nunjukin bukti cinta dia ke Mingyu dengan nyerahin kegadisan dia dibawah guyuran hujan dan petir serta kilat.