.
.
.
.
.
"Lisa ... kamu apa apan sih?"
"..."
"Lisa kamu tahu gak sih? Perbuatan kamu bikin pernikahan mereka terancam dibatalin!"
"..."
Lisa diam aja gak perduli sama Sangwon yang lagi mencak mencak ngebentak dia dihalaman samping rumah keluarga Lisa.
Sebenarnya suasana dalam rumah juga gak kalah panas sama suasana Sangwon ama Lisa sekarang.
Sangwon natap Lisa dengan mata memerah sambil meremas kedua lengan Lisa dan mengguncangnya kuat.
"Lisa please! Kamu ngomong kek gimana kek!"
"Iya, aku sama dia ... kami punya affair"
Sangwon mengerjap. Memang sebuah pengakuan dan kejujuran yang dia harepin. Tapi ketika dia udah dapet yang dia pengen, ternyata hati dia gak cukup kuat.
"Jadi kamu beneran selingkuh sama Han Gyeom?" nada Sangwon agak terbata pas ngomong.
Lisa menunduk.
"Iya" jawab Lisa tenang. Sangat tenang.
"Kau ... jahat ... Lice" ujar Sangwon terbata. Lisa gak bergeming dan tetap nunduk.
"Aku beneran cinta ke dia Won" makin perih aja pas Lisa makin memperjelas maksudnya.
Sangwon tersenyum kecut.
"Tega kamu Lice" lirihnya pelan natap Lisa yang masih nunduk.
"Aku gak perduli"
Sangwon terdiam gak percaya dengar jawaban Lisa.
"Kamu selingkuhin aku dengan Han Gyeom sahabat aku, dan kamu gak ngerasa bersalah sama sekali?"
Lisa gak ngangkat wajahnya dan gak kelihatan pengen jawab atau nyelah dan itu bikin Sangwon makin frustasi.
"Inget juga kalo Han Gyeom itu kekasih Jisoo kakak kamu!" Lisa tetep diem.
Sangwon membuang wajahnya dan menatap kedalam rumah Lisa lewat jendela rumah Lisa yang kebuka. Didalam rumah pun sedang terjadi adu mulut yang lebih parah dari pada yang terjadi antara dia ama Lisa sekarang.
"Bukannya kamu dan mba Jisoo yang duluan ngelakuin hal itu ke aku sama Han Gyeom?"
Sangwon menoleh pada Lisa yang masih nunduk.
"Apa maksud kamu?" nada Sangwon masih tinggi akibat emosinya yang masih gelanyar dalam dadanya.
Lisa ngangkat wajahnya dan natap Sangwon dengan tatapan penuh kebencian dan menghakimi.
"Kamu selingkuh dengan mba Jisoo saudara aku, dan selingkuhan kamu adalah Jisoo ceweknya Han Gyeom sahabat kamu"
"..."
"Kenapa diem?"
"..."
"Bukan sekali atau dua kali aku pergokin kalian. Bahkan saat aku kehilangan calon anak kita setahun lalu, kamu lagi jalan dinas ke Lombok dan kamu bawa mba Jisoo bareng kamu kan? Disaat itu, cuma Han Gyeom yang berdiri disisi aku nemenin aku yang hampir mati dan sebenarnya itu adalah akhir dari semua perasaan yang berusaha aku jaga untuk kamu"
Sangwon bisa ngerasa bibirnya bergetar dan bahkan Sangwon gak berani hanya untuk sekedar nelan ludah.
Rasanya sulit ngelakuinnya dengan mata Lisa yang natap dia dengan percikan api yang terlihat jelas.
Lisa tersenyum miring ngelihat wajah Sangwon yang tiba tiba memucat dan bahkan mungkin nafas aja gak berani dia.
"Baik kamu atau mba Jisoo gak akan bisa nyalahin aku atau Han Gyeom karna kami bersama ketika kami sama sama terluka karna kalian. Kami bersama karna kami punya luka yang sama. Dan kalo sekarang kamu mau hubungan kita berakhir atau mau laporin ke orang tuaku sekalipun aku gak perduli"
Lisa ngomong dengan nekanin kata demi kata yang keluar dari mulut dia. Bikin Sangwon tiba tiba pengen tuli waktu sadar kalo Lisa ternyata tahu semua kebusukan dalam hubungan yang mereka jalin selama ini.
"Meskipun Han Gyeom milih mba Jisoo sekalipun aku gak perduli dan aku tetep gak akan balik sama kamu, aku tanggung jawab sendiri perasaan aku untuk Han Gyeom dan aku lebih memilih pergi kalo emang papa sama mama ngusir aku"
Dan Lisa langsung berbalik lalu pergi begitu aja ninggalin Sangwon juga halaman rumah megah itu setelah tadi pas keluar dia berhasil keluar dengan ngebawa dompet sama ponsel dia.
Sangwon cuma bisa berdiri dan natap Lisa yang berlari kecil untuk keluar dari pagar rumahnya.
"Kenapa semuanya kebongkar saat gue udah nyesel dan pengen bahagia sama lo?"
Sangwon nyesel duain Lisa. Sangwon nyesel banget tiap ingat semua yang udah dia lakuin ke Lisa. Lisanya yang baik, lembut dan percaya sepenuhnya ke dia.
Dia udah ngerusak pribadi Lisa yang itu. Dan Sangwon sama sekali gak kenal sama Lisa yang barusan pergi ninggalin dia. Sangwon gak kenal sama Lisa yang gak cinta sama dia.
Sementara itu dari tengah pelataran rumah megah itu, Han Gyeom cuma bisa natap pilu gerbang rumah yang menutup otomatis dan tenggelamin badan Lisa disana.
Kakinya gak bisa gerak kemana mana, karna posisinya yang berdiri dengan dipeluk erat Jisoo yang terisak hebat didadanya dan meluk tubuhnya erat.
"Maafin aku please, anak kita butuh kamu. Jangan tinggalin aku, maafin aku ..." mata Han Gyeom masih natap kosong pagar besi setinggi dua meter didepan sana.
Untuk sekarang Han Gyeom gak berani jawab apapun. Karna dia sendiri harus meyakinkan hatinya dulu buat relain Lisa sebelum dia menjamin hati orang lain.
__________________
Bagian paling nyelekit dari selingkuh itu ya pas ketahuan
🌸User_bawel🌸