9. Cuma Temen

6.7K 846 353
                                    

.
.
.
.
.
.

Ruru's pov

"Ahahaha iyadah! Haneul.. btw, l-lo tumbenan ajak gue nongki-nongki, emang-nya kenapa? Lu pasti kangen kan ama gue????"

"......"

"Haneul?"

"....Ru."

"Ya kanapa? Gausah malu-malu anjing gitu sama gua!"

"Kita ini sekarang apa?"

"H-ha?"

"Kita sekarang apa?" Ulang Haneul dengan carik mata yang lumayan serius menurut gua.

Iya mending lumayan daripada lu manyun.

"Apasih lu?! Ya lu temen gua, gua temen lu! Kita temen!"

"T-temen?"

"Iya. Emang lo maunya apa??"

"Hm. Pacar."

-*-*-*-*-*-*-*-

Beberapa jam yang lalu..

"Udah gih sana pergi, ditunggu Haneul kan ga enak." Saran appa.

"Gapapa nih Ruru makan diluar? Pesenan Ruru tadi gimana dong?" Tanya gue. "Gapapa, biar gue yang abisin Ru!" Serobot om Hosh. "Emang lu ya, kek tong sampah Om. Apa aja masuk!" Cetus gue.

"Zu, gue mau keluar bentar nih, lo gak mau nitip apa gitu?" Tanya gue sama si jutek tapi tetep gemesin.

"Ga. Kalo bisa jangan pulang-pulang."

"Ish!"

"DUH!"

Gue pencet aja hidung-nya sampe dia bilang 'Duh'.

"Jangan nakal-nakal sama gue, nanti kangen lho!"

"Cih. Lo bego ya?"

"Siapa si? Yang ngajakin orang kayak elo pergi? Emang ada yang mau sama lo hyung?" Yuzu kalo ngomong 11, 11 sama eomma. iya, ga ada bedanya.

"Haneul, anaknya om Cheol." Ujar gue saraya make jaket.

"Oh? Mau ditembak?"

"Kampret! Dia cowok tau!"

"Kalo mau pacaran sama cowok, mending lo sama Jiyoung, hyung.." bisik dia gak terlalu gue denger.

"Hah? Apaan?"

"Ga."

"Gue brangkat dulu~" ujar gue lalu usak rambutnya si Yuzu sampe dia misuh-misuh gegara rambutnya jadi brantakan.

"Eitts!" Saat hampir sampe ke pintu depan, eomma narik jaket gue. "Aduhh!! Apasih Ma??" Rengek gue.

"Gak inget sama buntelan cucian?!" Pekik dia.

"Ehehehehe..yaudah sini mana buntelan-nya, biar sekalian.." ujar gue pelan. Takut kena gebuk ntar kalo gue ngelawan.

"Ming. Jangan cuma duduk disitu! Ambilin buntelan gih, deket mesin cuci!"

Iya, dia punya mesin cuci yang appa beliin, harganya selangit. Mungkin bisa beli rumah.

Tapi, eomma lebih milih buat cuci di laundry dan memper-budak gue.

Emang, isteri jaman now.

"Iya bentar sayang, aku yang ambilin.."

"Won! Delivery-nya kaga dateng-dateng? Abangnya nyolo dulu kali nih.." oceh om Hosh. "Lu jangan ngomong gitu depan Yuzu! Dia masih bocah!!" Eomma ngamuk.

Growing Old with My MAN [Meanie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang