Growing Old with My MAN [Meanie]

86. Reunian Mantan

{apa kabar?? Kangen nih 😭}

Haozhen siap nembak.

☘️☘️☘️☘️

—Haozhen's pov—

"Ck, lama banget si cebol." 

"Sos, mau kemana lo?" Tahan Ruru.

"Mau nyamper si cebol, lo pada tunggu aja disini, kalo butuh apa-apa..disana ada telepon khusus buat manggil maid." Jelas gue.

"Oke, gue juga gak bakalan kemana-mana Sos, kamar lo pewe banget. Sumpah." Bales Taesun sambil guling-guling di kasur gue.

"Terserah lo bangsat."

"Haozhen, jangan lama-lama ya.." kata Jiyoung baik-baik.

"Iya."

Guepun bergegas nyari si cebol.

Saat setengah perjalanan, gue langsung liat cebol lagi sama bokap.

Awalnya gue ngumpet dulu dibalik tembok, yaa..nguping gitu lah percakapan mereka.

Si cebol bungkukin badannya.

"Jadi? Hubungan kamu sama anak saya apa?"

"Ah..gak ada."

Sialan si cebol.

"Sepertinya kamu adalah seseorang yang paling berharga untuk Haozhen."

"Tolong jangan didenger, i-itu cuma omong kosong, s-saya gak ada rasa apa-apa sama dia."

Sakit sih.
Mau gimana tapi? Gue gak bisa maksa si cebol biar suka sama gue, itu hal dia.

"Hm..begitu. Ck, ck, ck, cinta bertepuk sebelah tangan ya.."

"Ehm." Guepun muncul, dan langsung aja gue genggam tangan si cebol.

"Eh? W-woi.." si cebol kaget.

"Iya, emang si cebol gak ada rasa sama Haozhen, tapi Haozhen yang ada rasa sama dia, kenapa? Gak boleh? Hah?" Gue jadi ngegas nantangin bokap sendiri.

"Woi! Y-yang sopan sedikit!" Ketus si cebol.

"Apa..jangan-jangan, papa mau nikung?!" Gelak gue.

"Pft, mana mungkin papa suka sama anak smp? Hm? Mau dicap pedofil??" bales dia, guepun masang muka songong.

"Ah..yang bener..? Pasti papa tadi lagi modus kan?! Iyakan?!" Tuduh gue.

"Haozhen! Jangan macam-macam pikiranmu! Dia itu bukan selera papa juga!"

"Ck, terserah. Pokoknya awas aja kalo papa sampe nyentuh si cebol. Ayo gulat." Ancem gue seraya natap tajem.

"W-woi...j-jangan g-gulat sekarang..." si cebol panik, guepun semakin erat genggam tangannya.