I DID EVERYTHING FOR THEM
Setelah meminta sopir taksi untuk terus melaju, Diandra kembali menatap Kareen. Wanita itu masih diliputi kecemasan. Diandra meraih tangannya untuk digenggam.
"Gue ada di perpustakaan waktu itu. Bu Indah nyuruh gue ngambil buku paket Bahasa Inggris karena Farrah lagi kurang sehat," Diandra memulai.
Kareen menatapnya seraya mendengarkan dengan seksama.
"Ada yang masuk setelah gue ada di dalam. Awalnya gue biasa aja, tapi pas orang itu telepon seseorang dan bilang kalau dia menunggu di perpustakaan, gue langsung sembunyi di bawah meja baca."
Diandra terlihat menerawang untuk mengingat semua itu.
"Gue lihat orang itu adalah Arika. Nggak lama orang yang dia tunggu pun datang, pakai baju seragam SMA Generasi. Gue nggak tahu siapa dia, tapi gue dengar Arika manggil dia Lizzy."
Kareen masih sabar menunggu. Diandra menatapnya.
"Pembicaraan mereka cuma satu, yaitu tentang mencelakakan Raiden lewat Kaffa. Lizzy bilang, Raiden harus tahu rasanya disakitin, dan hanya melalui Kaffa cara menyakiti yang paling tepat."
"Terus? Pembicaraan itu masih berlanjut?," tanya Kareen.
Diandra mengangguk.
"Lizzy bilang, Arika harus menyimpan sebuah surat cinta di dalam tas milik Kaffa. Rencananya, saat ada razia dan surat itu ditemukan oleh guru, Arika harus menolak di depan orang banyak. Dan ketika Kaffa pulang dari sekolah, mereka akan menjebak Kaffa dan membuatnya seolah-olah melecehkan Arika secara seksual. Nama baik Kaffa akan hancur, dan Raiden akan ikut terlibat," jelas Diandra, mengakhiri ceritanya.
Kareen menarik nafas dalam-dalam.
"Jadi, elo langsung menukar surat itu dengan surat yang lo buat? Tujuan lo apa Dhi?," Kareen masih tak mengerti.
"Tujuan gue adalah membuat Arika gagal Rin! Kalau gue jadian sama Kaffa, mereka akan kalah dan nggak jadi menjebak dia! Hari itu, gue sendiri yang nganterin Kaffa pulang sampai di depan rumahnya, untuk memastikan bahwa Lizzy atau Arika nggak akan jadi menjebak dia," jawab Diandra.
Kareen geleng-geleng kepala.
"Lo itu sinting ya Dhi!!! Gimana coba kalau elo yang celaka gara-gara melindungi Kaffa???," geram Kareen, gemas.
Diandra terkekeh, Kareen pun bersandar di pundaknya.
"Itu baru satu cerita, dari banyak cerita yang terjadi Rin..., lo bakalan ngamuk kalau dengar semua yang gue lakukan untuk orang lain," bisiknya.
"Lo masih menyimpan suratnya yang asli?," tanya Kareen.
Diandra mengangguk pasti. Kareen merasa lega untuk sesaat.
* * *
Kaffa bersandar ke dinding setelah mendengar semua pengakuan itu dari mulut Diandra. Sammy masih terpaku di tempatnya dengan pikiran yang sama gemasnya dengan Kareen terhadap Diandra.
Renata mendekat ke arah kaca pembatas.
"Nggak ada satu kebohongan pun yang bisa dia sembunyikan dari kita, dan nggak ada satu kejujuran pun yang kita nggak tahu. Diandra terlalu nekat!," ujar Renata.
"Dia emang gila deh kaya'nya," tambah Riana.
Sammy menatap Kaffa.
"Gimana Ka? Lo masih marah sama Diandra?," tanya Sammy.
Kaffa tak mampu menjawab.
* * *
Diandra dan Kareen turun dari taksi tepat di depan Cafe Sparkle. Mereka bergegas masuk ke dalam Cafe untuk mencari Sammy. Sang pemilik Cafe - Angela Justine - menyambut mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
My ROOMATE
Teen Fiction[COMPLETED] Seri Ke-1 PIECES OF HEART Sekali melihatnya aku sudah tahu. Itu adalah dia, gadis yang ramai-ramai dibicarakan oleh anak-anak satu sekolah waktu kelulusan bulan lalu. Gadis yang bicarakan karena dituduh merusak hubungan Sahabatnya sendir...