BAGIAN 14

931 85 17
                                    

SNEAKERS

Semalam suntuk Kareen menangis karena tak berhasil mengubah keputusan Sammy untuk tetap memperjuangkan hidup Syifa. Diandra tak bisa berbuat apapun selain menghiburnya dan mendengar pendapatnya selama berjam-jam.

Buntutnya, Diandra ketiduran hingga tak menyadari bahwa jam sudah menunjukkan pukul tujuh pagi. Ketika ia membuka mata, Kareen sudah bersiap dengan sepasang baju yang dirancang oleh Romeo untuk pemotretan mereka berdua.

"Ayo bangun Dhi..., kita pemotretan di rumah aja," ujar Kareen lesu.

Diandra sangat mengerti perasaannya, saat ini Kareen butuh pengalihan yang luar biasa hebat.

"Habis pemotretan, kita jogging yuk. Anggap aja sebagai penyegaran. Kita udah lama juga nggak olahraga," ajak Diandra.

Kareen tersenyum kecil dan mengangguk. Diandra pun segera bersiap-siap mandi. Setelah itu ia pun segera merias wajah dan mengenakan dress-nya.

Kamera telah diatur oleh Kareen ke dalam mode timer. Mereka berdua segera melakukan beberapa pose yang nantinya akan dipilih untuk dimasukkan ke dalam katalog mingguan.

Usai dengan pemotretan, mereka pun mengganti baju untuk pergi jogging. Kareen melihat-lihat hasil foto mereka pagi itu dan mengunggah salah satunya ke dalam Instagram-nya.

Diandra menyodorkan sepasang Sneakers pada Kareen yang bermotif sama dengan miliknya.

"Kok pake Sneakers sih? Nggak pake flat shoes aja???," pinta Kareen.

"Licin kalau pakai flat shoes Rin..., pakai Sneakers lebih aman saat jogging," balas Diandra.

"Atau pakai sandal deh...," Kareen merajuk.

Diandra melotot.

"Sekalian nyeker aja, gimana?," tantang Diandra.

Kareen memajukan bibirnya namun tetap memakai Sneakers tersebut. Setelah memastikan membawa dompet dan ponsel, Diandra pun bergegas menuju ke pintu.

Kareen menariknya sesaat.

"Foto dulu sepatunya...," pinta Kareen.

Diandra mengangguk setuju. Usai dengan foto, Diandra mengunci pintu apartement sementara Kareen mengunggah lagi foto sepatu mereka ke Instragram-nya.

Mereka pun keluar area apartement dan berlari-lari kecil menuju taman. Udara hari itu sangat segar dan tak banyak polusi seperti hari-hari kerja yang biasa terjadi.

Jogging mereka berjalan lancar hari itu, meskipun ada insiden kecil yang mengakibatkan mereka berdua kesal. Dua orang pejalan kaki menabrak mereka di saat bersamaan hingga tangan kanan mereka berdua terasa kebas untuk beberapa saat.

Namun mereka mengabaikan kejadian itu dan melanjutkan jogging.

* * *

"Kamera terpasang," ujar salah seorang pesuruh itu.

"Bagus, sekarang aktifkan kameranya agar aku bisa melihat aktifitas mereka berdua," perintah 'dia'.

Kamera pun aktif. Dua kamera yang ternyata tertanam di bahu kanan Diandra dan Kareen itu berfungsi dengan sempurna.

Mereka tak menyadari kalau dua orang pejalan kaki tadi memang sengaja menabrak mereka untuk menanam kamera di bahu kanan. Itulah alasan mengapa tangan mereka sempat terasa kebas.

Brakkk!!!

Sammy memukul kaca pembatas ruangan itu dengan keras. 'Dia' pun menoleh ke arahnya.

My ROOMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang