PAHIT
Drrrtttttt...
Drrrtttttt...
Drrrtttttt...
Diandra terbangun dan meraih ponselnya yang terus saja bergetar di atas nakas. Kareen masih terlelap di sampingnya, nafasnya sangat teratur.
Usai menyalakan lampu, ia pun segera melihat nomor telepon yang tertera di layar ponselnya dengan keterangan 6 missed call. Nomor itu tak tercantum dalam ponsel Diandra, sehingga ia harus memastikan siapa yang meneleponnya malam-malam.
Tuuttt... Tuuttt...
Nada sambung terdengar di seberang sana. Namun tak ada yang mengangkat.
Kareen menggeliat pelan, samar-samar ia melihat cahaya lampu kamar yang menyala. Ia pun terbangun dan melihal sosok Diandra yang duduk di tepi ranjang dengan wajah kesal.
"Lo nggak tidur Dhi? Telepon siapa malam-malam begini?," tanya Kareen.
"Nggak tahu Rin, gue dapet missed call terus dari tadi, tapi pas gue telepon balik malah nggak diangkat," jawab Diandra.
"Orang iseng kali," ujar Kareen.
"Iseng kok sampai enam kali missed call-nya," gerutu Diandra, pada ponselnya.
Wanita itu segera menyimpan kembali ponselnya ke atas nakas lalu mematikan lampu. Sebelum berbaring, ia menyempatkan diri untuk memperbaiki selimut yang dipakai Kareen agar tidak kedinginan.
Kareen pun kembali ke dalam mimpinya.
* * *
Kaffa POV
Kaffa Syailendra
Aku menghubungi Diandra pada akhirnya. Nomor ponsel yang kudapat secara tak sengaja melalui kartu namanya ternyata aktif.
Bellezia Boutique.
Salah seorang bawahanku memberikan kartu nama itu pada temannya yang akan menikah saat jam makan siang. Dia menyarankan untuk memesan rancangan baju pengantin di butik tersebut.
Aku yang mendengar nama Bellezia-pun langsung terkejut. Dalam hati, aku mulai bertanya-tanya, mungkinkah itu adalah 'dia'?
Sepulang dari kantor, aku pun menelusuri jalan menuju ke alamat yang tertera pada kartu nama tersebut. Aku pun menemukannya.
Beberapa saat ketika aku akan keluar dari mobil, keluarlah seorang wanita yang sangat ku kenali sejak SMP.
Dia.
Diandra Bellezia Jackqueline.
Mantan kekasihku!
Dia terlihat berbeda setelah sebelas tahun berlalu. Wajahnya yang bundar dengan kedua pipi menggemaskan itu terlihat lebih bercahaya. Rambut lurusnya yang panjang berwarna merah kecokelatan ia biarkan tergerai dengan ujungnya yang dibuat menjadi sedikit bergelombang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My ROOMATE
أدب المراهقين[COMPLETED] Seri Ke-1 PIECES OF HEART Sekali melihatnya aku sudah tahu. Itu adalah dia, gadis yang ramai-ramai dibicarakan oleh anak-anak satu sekolah waktu kelulusan bulan lalu. Gadis yang bicarakan karena dituduh merusak hubungan Sahabatnya sendir...