[COMPLETED]
Seri Ke-1 PIECES OF HEART
Sekali melihatnya aku sudah tahu. Itu adalah dia, gadis yang ramai-ramai dibicarakan oleh anak-anak satu sekolah waktu kelulusan bulan lalu. Gadis yang bicarakan karena dituduh merusak hubungan Sahabatnya sendir...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jason Frederick
Sepasang mata milik seorang pria mengawasi mereka berdua yang tengah menyantap makan siang di Sparkle Cafe hari itu. Diandra dan Kareen tentu saja tak menyadari hal tersebut, karena mereka berdua sedang asyik membicarakan novel-novel terbaru yang telah dilihat oleh Diandra.
Sepasang mata itu meminum kopi yang dipesannya lalu memanggil salah seorang pelayan wanita di Cafe itu untuk mendekat.
"Berikan dua Ice Cream Choco Vanilla untuk kedua wanita di meja nomor delapan. Masukan tagihannya ke dalam pesananku," pinta pria itu.
Pelayan tersebut segera melakukan apa yang pria itu perintahkan. Dua mangkuk Ice Cream pun segera datang ke meja yang di tempati oleh Diandra dan Kareen.
Mereka berdua saling pandang.
"Gue nggak pesan es krim," ujar Diandra.
"Gue juga nggak...," tambah Kareen.
Mereka menatap pelayan wanita itu bersamaan.
"Es krim ini pemberian dari pria yang duduk di meja nomor 2. Dia bilang, ini untuk anda berdua," jelas si pelayan.
Diandra dan Kareen pun sontak menoleh ke arah pria di meja nomor dua. Pria itu mengangkat cangkirnya seraya tersenyum.
Kareen menatap Diandra, begitu pula sebaliknya.
"Lo kenal?," tanya Diandra.
"Nggak tuh, lo sendiri? Kenal nggak?," Kareen bertanya balik.
"Nggak. Lihat orangnya aja baru kali ini," jawab Diandra.
Diandra menatap kembali ke arah pelayan wanita itu. Sammy memperhatikannya saat keluar dari pantry.
"Saya nggak kenal sama orang itu, es krimnya balikin aja ke dia," perintah Diandra.
"Nggak bisa mbak, pria itu akan memaksa," jawab si pelayan.
"Saya nggak mau terima! Balikin ke dia, atau buang!," tegas Diandra.
Sammy mendekat.
"Ada yang bisa dibantu?."
"Itu..., bapak-bapak di meja nomor dua kecentilan pake ngasih-ngasih es krim padahal nggak kenal," Diandra menaikkan volume suaranya, agar pria itu mendengar yang ia katakan.
