BAGIAN 20

1K 88 22
                                    

PERTARUNGAN DENGAN 'DIA'
&
AKHIR DARI MASA LALU

Diandra menyusuri gedung SMP Wijaya dan mencari keberadaan 'dia'. Orang yang selama ini menjadi otak segalanya, dan mengadu domba antara pembully dengan yang dibully.

Area itu cukup luas namun sempit, karena terhalang dinding-dinding pembatas antar kelas. Suasana gedung itu tak lagi sama dengan sebelas tahun yang lalu. Dulu banyak lampu yang terpasang sehingga kondisinya sangat terang.

Berbeda dengan sekarang, suasananya berubah menjadi lebih mencekam karena gelap.

Diandra mewaspadai sekelilingnya ketika melangkah, ia tak ingin ada yang tiba-tiba menyerang tanpa ia sadari.

Kriiieeeettt...

Suara pintu yang di buka terdengar oleh Diandra. Ia memelankan nafasnya agar tak terlalu terdengar oleh 'dia'. Diandra bersandar ke dinding dan membiarkan punggungnya merayap di sana pelan-pelan untuk menuju ke ruangan selanjutnya.

Pranggggg!!!

Suara kaca yang dipecahkan terdengar sangat dekat. Diandra semakin waspada. Ia segera menyebrang ke ruangan selanjutnya, dan . . .

Prok..., prok..., prok...,

Sebuah suara tepuk tangan terdengar sangat nyata di depan Diandra. Sosok itu benar-benar berada di hadapannya.

'Dia'. . .

Pria sombong bernama Sandy!!!

Pria sombong bernama Sandy!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sandy Pranaja William.

* * *

Darren POV

Aku pasrah dengan akhir hidupku sendiri ketika Sandy terus menerus memukuliku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku pasrah dengan akhir hidupku sendiri ketika Sandy terus menerus memukuliku. Aku tak mau mengkhianati siapapun, termasuk Raiden - Kakak sepupuku sendiri - meskipun apa yang dia lakukan selama ini adalah kesalahan.

My ROOMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang