Ketika hari ini pendidikan hanya jadi komersil
Kebenaran tak tahu dimana kebenarannya
Ibu Pertiwi kebingungan mencari tempat tinggal
Karena Negara yang agraris telah hilang ke-agrarisannyaHamparan sawah yang membentang seperti samudera
Kini berubah menjadi bangunan-bangunan pencakar langit
Yang telah membunuh perekonomian rakyat desa
Kaum kapitalis tlah menguasai seisi dunia
Tak terbendung oleh air mata dan keringat kaum miskin kotaYang miskin semakin miskin
Yang kaya semakin kaya
Yang pintar dibodohi
Yang bodoh dibudayakan
Begitulah Sabda anak MarjinalBanyak saudara kita di negeri orang yang terancam nasibnya
Tak sedikit para TKI pulang meninggalkan nama
Orang yang lama dinanti di negerinya
Kini terbujur kaku disebuah peti berselimut penyesalanRindu yang telah lama menyiksa jiwa berubah jadi duri
Tangisan sang anak menggelegar menembus tirani
Tuhan ampuni dosa mereka
Mereka mati lebih terhormat sebagai pahlawan devisa
Dari pada para penguasa yang korupSampaikan salam rindu dari kami
Untuk mereka di surga.Karawang, 2013
KAMU SEDANG MEMBACA
Sabda Semesta
PoetrySabda Semesta merupakan kumpulan puisi tentang kehidupan yang berdasarkan pada femomena sosial yan terjadi dan dapat dirasakan oleh penulis, selain kritik sosial, Sabda Semesta ini berisi puisi tentang persahabatan dan cinta.