Bung, berat menjadi Indonesia itu
Seberat panai untuk perempuan bugis
Bung, begitu seram menjadi Indonesia itu
Seseram perang sampitBung, bangsamu bangsa yang beragama
Tapi tak sedikit pertikaian atas nama agama
Bung, kalau telah cetuskan didalam sila kesatu
"Ketuhanan Yang Maha Esa"
Tapi kenapa, persoalan Tuhan saja diributkanTakbir!!!
Lantas mereka memuntahkan caci-maki dilisannya
Lantas dimana keagungan Tuhan itu?Bung, yang berat itu bukan rindu
Seperti yang dikatakan Dilan
Yang berat itu menjaga NKRI
Yang berat itu menjaga keharmonisan antar sesama
Yang berat itu merawat Pancasila
Yang berat itu menahan nafsu untuk berkuasaBung, aku ingat kau pernah berkata
"Jangan sesekali melupakan sejarah"
Tapi kenapa banyak orang yang meludahi sejarah
Padahal disekolah dasar sampai sekolah menengah
Pelajaran sejarah selalu diajarkanBung, aku rasa bukan orang miskin yang tidak sekolah
Yang meludahi sejarah
Tapi para kaum terpelajar yang korupBung, kalau saja kau masih hidup
Bisa kau lihat di Rutan-rutan
Banyak pejabat kita yang mendekam
Bung, bagaimana rusaknya negara kita
Kita sebagai pemuda, tidak akan putus asa
Putus asa hanya untuk orang yang tidak memiliki imanDari darah kami
Mengalir darah pejuang bukan pecundang
Bung, kau akan selalu ada di dada kami.Jakarta, 05.05.2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Sabda Semesta
PoetrySabda Semesta merupakan kumpulan puisi tentang kehidupan yang berdasarkan pada femomena sosial yan terjadi dan dapat dirasakan oleh penulis, selain kritik sosial, Sabda Semesta ini berisi puisi tentang persahabatan dan cinta.