Aku sangat hafal suaramu
Nada nya memukul telingaku
Tembus kedasar hati
Lalu mengendapPikiran ku menari-nari
Saat kau bersahutan membalas suara siul burung-burung kutilang
Apalagi saat kau terkekeh melihat peluh membasahikuKu kernyitkan dahi
Alisku loncat sebelah
Bibirku membeku dikunci bibirmu
Bulu roma ku berdiri
Seperti ingin merontokan diri
Dari kulitku yang cokelat.Kau mengecap memamdangku
Dan berdesis seperti ular phiton.
Aku tak meraung dan berdesis pun tidak.
Aku kaku mematung seperti malin kundang yang jadi batu.Kecupmu memenuhi isi kepalaku
Tak mau pergi apalagi kapok
Rasanya oh.... Begitu manja
Dijilati oleh nafsuJakarta, 31.08.18
KAMU SEDANG MEMBACA
Sabda Semesta
PoetrySabda Semesta merupakan kumpulan puisi tentang kehidupan yang berdasarkan pada femomena sosial yan terjadi dan dapat dirasakan oleh penulis, selain kritik sosial, Sabda Semesta ini berisi puisi tentang persahabatan dan cinta.