Aku terdiam dalam kesunyian
Hatiku mencekam mesti deruh angin bersahutan.
Malam itu aku menangis dalam pelukan bulan yang murung
Wajahmu begitu jelas dalam pandanganku
Air Mataku Meleleh
Aku menangis tersedu dalam teriakan parau Ibu Kota
Betapa Murah hati Engkau kekasih Ilahi
Telah mengajarkan aku tentang cinta sejatiSore iti dunia seolah runtuh
Engkau yang mulia telah berlindung dalam kasih Tuhan
Semua menangis kehilangan arah jalan pulang
Senyum mu dulu begitu menggetarkan jiwa.
Angkuh angkara lenyap oleh cahaya dalam dirimu.Kamis itu
15 November itu
Tahun 2018 itu
Jiwaku menjadi yatimJakarta, 22.11.2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Sabda Semesta
PoesíaSabda Semesta merupakan kumpulan puisi tentang kehidupan yang berdasarkan pada femomena sosial yan terjadi dan dapat dirasakan oleh penulis, selain kritik sosial, Sabda Semesta ini berisi puisi tentang persahabatan dan cinta.