Tak ada lagi kata yang pantas untukmu
Sekalipun pujangga tak akan berdaya dihadapanmu
Untuk ungkapkan rasa terimakasihku ibu
Jutaan kata indah tak akan mampu gambarkan kebaikanmu
Kebaikanmu tak pernah lekang oleh waktu
Kebaikanmu tak pernah usaiTak terasa sudah sedewasa ini diriku
Kemarin masih ku dengar nyanyianmu“Pok ame ame belalang kupu-kupu,
Kamu cepat gede nanti di kasih sun sama ibu”kini suara mu tak semerdu dulu
wajahmu, kulitmu tak seindah dulu
jalanmu tak segagah dulu
senyummu tak semanis dulumatamu tak dapat saksikan kebahagiaanku
telingamu tak dapt mendngar cucumu menangis
satu persatu gigi mu mulai berjatuhan
yang tertinggal hanya gusi mu saja
engkau kini hanya bisa berkedip-kedip dalam pembaringan
apapun yang terjadi padamu ibu
engkau ibu dan tatap menjadi ibukubelaian tanganmu tak akan kulupa
nyanyian sendu yang kau alunkan untuk temani tidurku
masih terngiang dalam pendengaranku“nina bobo owh nina bobo
kalau tidak bobo digigit nyamuk”sungguh nyanyian itu yang ku rindukan
aku masih sangat hafal nyanyian itu
kini lagu itu hanya jadi kenangan
jangankan bernyanyi, bicarapun kau tersendat-sendatbiarkanlah aku yang menyanyikan lagu itu untukmu ibu
aku bangga padamu dan kesabaranmu
terimalah sembah sujudku ibu
sebagai bhakti anakmu ini.Karawang, 22.12.2015
KAMU SEDANG MEMBACA
Sabda Semesta
PoetrySabda Semesta merupakan kumpulan puisi tentang kehidupan yang berdasarkan pada femomena sosial yan terjadi dan dapat dirasakan oleh penulis, selain kritik sosial, Sabda Semesta ini berisi puisi tentang persahabatan dan cinta.