kedua

21.1K 829 93
                                    


itu adalah gambaran Tiffany masih sekolah..
Masih imyuutt,, dan sekarang mahh uuhh,, hotttt😍
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Ahh,, kenapa tante ini lagi sih?" Tiffany merasa dunia ini sempit sekali.

Jessica tampak santai melihat Tiffany.

"Ada apa Sunny?"

"Ini bu, si Tiffany bibirnya berdarah. Tadi gak sengaja dia tumburan sama Taeyeon", jelas Sunny.

Jessica pun melihat ke arah Tiffany dan berdiri menghampirinya.

"Mana yg luka? Sini, aku lihat dulu. Yuk kita ke kamar dulu..."

"Ehh..kamar??" Tiffany mengulang perkataan Jessica.

Jessica dan Sunny sama2 menatap ke arah Tiffany yg seperti membeku. (Kalau ada stiker di line yg frozen itu deh😂😂).

"Tiff, mukamu kenapa blushing gitu??
Kamu gak nambahkan penyakitnya?" Sunny bertambah kuatir akan keadaan si Tiffany.

"Ahahahahaa,,kamar yg kumaksud adalah kamar periksa Fanny. Bukan kamar apa2", Jessica tidak sanggup menahan tawa melihat ekspresi wajahnya Tiffany.

Tiffany seperti tersadar.

"Ohh iyaa memang itu kok yg aku pikirkan. Kamar...periksa? Iya kan?" Tiffany mencoba mengenyahkan pikiran mesumnya.

Tiffany sempat berpikir kamar yg dimaksud adalah kamar tidur. Untuk apa dia tidur sama bu Jessica?? Kan mau berobat??

Dan Tiffany benar2 menahan malu karena tante genit itu seperti bisa membaca jalan pikirannya.

Masih sambil menahan senyum, Jessica menunjukkan arah kamar periksa. Dan Jessica menunjukkan kursi yg ada ditengah ruangan yg dilengkapi lampu.

teeeeeeettt

Bel tanda masuk sudah berbunyi.

"Yaahh masukan lagi. Tiff, aku masuk kelas duluan ya. Kamu disini saja sambil istirahat. Biar nanti aku izinkan sama guru kita", dan Sunny langsung meninggalkan ruang UKS.

"Eeehh eehh Sunny!!" entah mengapa suara Tiffany seperti tersangkut ditenggorokannya.

Jessica berjalan mengambil sarung tangan dan mendekati Tiffany.

"Hei, coba mana bibirmu yg berdarah itu? Aku mau lihat dulu".

Jessica pun mendekatkan kepalanya dengan sedikit menundukkan kepalanya.

Tiffany yg berada dibawahnya merasakan debar jantungnya yg tak karuan.

Dan entah bagaimana Tiffany malah melirik belahan dada Jessica. Tiffany tambah merasakan panas pipinya.

"Hmmmm,, bibirmu tidak robek kok. Hanya luka sedikit. Nanti juga sembuh sendiri. Yang aku takutkan, malah matamu ini yg bermasalah", ejek Jessica.

Deeegg,,

Tiffany menjadi salah tingkah. Dan dia segera membenarkan posisi duduknya dan matanya dialihkan ke arah yg lain.

"Hmmmm,, sudah puas tadi melihatnya, hah? Apa masih kurang?", Jessica bertanya lembut tapi bagi Tiffany seperti bom rakitan yg meledak disamping kupingnya.

Hei Tante,,Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang