"Kamu,,""Ehmm,,hehehe,, iya,, tadi aku hanya habis memeriksa pintu dan jendela", jawab Tiffany.
Jessica diam, sebenarnya dalam hati dia ingin sekali bangun dan memeluk Tiffany. Tapi dia terlalu gengsi. Dan yaahh,, Jessica juga sedang sakit.
Jadi Jessica hanya mengeluarkan senjata andalannya,"Hmmmm,,".
Tiffany berjalan perlahan mendekati tempat tidur. Dan dia duduk disamping Jessica yg sedang rebahan.
Ini terlalu cepat untuk Tiffany tidur. Dia belum bisa tidur. Apalagi ada Jessica.
Hening sejenak.
"Apakah,,"
"Apa kamu,,"
Jessica dan Tiffany berbicara bersamaan. Dan mereka diam lagi. Menunggu salah satu dari mereka melanjutkan omongannya.
"Kamu mau bilang apa tadi Jess,,?" tanya Tiffany.
"Mmmmm,, tidak apa2. Aku hanya mau tau,, kenapa kamu masih disini? Kukira kamu pulang".
"Tidak. Aku tidak ada sedikit pun berpikir untuk pulang. Tapi yaaa,, untuk menghindari kena semprot kamu lagi, mending aku kabur dulu sebentar hehehee,,"
Dalam hati Jessica tersentuh dengan ucapan Tiffany. Tapi wajahnya benar2 tidak menunjukkan ekspresi apa2.
"Dan,, kamu tadi mau bilang apa Tiffany?"
"Oh iya, aku mau tanya, boleh gak aku hidupin tv? Aku belum mengantuk sih,,"
"Hidupkan saja kalau kamu mau. Itu remotenya", tunjuk Jessica.
Baru hendak bangkit dari duduk,, tiba2 hp Tiffany berbunyi.
trriinggg,,,,trriinnggg,,
Tiffany membacanya dan dia tersenyum.
"Taeyeon,,"gumam Tiffany.
Tiffany pun sibuk membalas chat dari Taeyeon. Dia lupa dengan Jessica.
Jessica sedang mencoba menahan emosinya. Dia memejamkan matanya dan pura2 tidak tau dgn kegiatan Tiffany sekarang.
Tiffany senang dgn perhatian yg diberikan Taeyeon padanya. Tapi hanya senang biasa saja. Tidak lebih.
Sekitar 10 menit Tiffany sibuk dgn hapenya.
Setelah selesai chat dgn Taeyeon, dia menoleh ke arah Jessica. Dia lihat Jessica telah tertidur.
"Ahhh,, betapa bodohnya aku melupakan Jessica", keluh Tiffany.
Ditatapnya Jessica yg sedang tidur. Ingin dia mengelus puncak kepala Jessica, namun ditahan inginnya itu.
Tiffany sudah tidak ada selera untuk menonton. Dia sekarang menyesali kebodohannya berulang kali.
Merasa tak ada hasilnya menyalahi dirinya sendiri, Tiffany pun melirik Jessica kembali.
"Mmmmmm,, tidur ajalah. Semoga Jessica besok benar2 sudah sembuh".
Tiffany bingung, tidur bersama Jessica atau dikursi??
Setelah merasa cukup pertimbangannya, Tiffany pun bergerak perlahan2 dan mencoba membaringkan badannya disamping Jessica.
Dengan perlahan Tiffany mencoba memeluk pinggang Jessica. Tiffany merasa perlu mengalirkan kehangatan pada Jessica agar Jessica merasa nyaman.
"Duuhhh,, duuhhhh,, ni aroma rambut dan tubuhnya kok wangi bener sih?"
"Mmmmmhhhh,,, mmmmhhhh,,"
Berkali2 Tiffany menghirup aroma Jessica.
"Oemjiii,, wangiiii,, duuuhhh,, kok aku senang ya??"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hei Tante,,
RomansaTak ada yang aneh dalam hidupku. Dataaaarrr,, Hingga datar itu dibuat bergelombang oleh seorang "tante". Huuuhh,, aku,, Tiffany yang notabene adalah gadis yang normal bergeser menjadi Takk Normal gara2 Tante Jessica yang asli super menggoda mataku,,