masih suasana di restaurant😅
"Kak Jessi,, es krimnya enak ya.. Aku suka" Tiffany mencoba mencairkan suasana.
"Mmmm,, iya,," Jessica masih menjawab seadanya.
Dengan agak malas, Tiffany pun mengaduk-aduk es krim dan menyuap es krim dengan asal2an.
Jessica melihat tingkah laku Tiffany dan menatap ke arah bibirnya.
"Eheemm,, Tiffany, kamu makannya belepotan tuh,, Bersihkan coba. Di bawah bibir sebelah kiri" Jessica mencoba memberi arahan dengan menunjukkan bibirnya sendiri.
Bukannya mencoba mencari clemot(ni bhasa daerah mana sih😂)dibibirnya, Tiffany justru memperhatikan bibirnya Jessica.
"Uhmmmm,, ternyata bibirnya tipis tapi penuh eh tapi kliatan seksi ehh,, mmmm,, apa rasa bibirnya Jessica ya?" pikir Tiffany.
Jessica yg merasa tidak mendapat respon merasa heran.
"Ni bocah lagi ngelamunin apaan sih? Malah cengar cengir sendiri?" Jessica menjentikkan jarinya didepan wajah Tiffany.
Tiffany pun terkaget.
"Ehh iyaa Jess,, ada apa? Upppsss,," spontan Tiffany menutup mulutnya karena menyebut nama Jessica.
"Ohhh,, mulai berani nih panggil aku Jessica, huh?" tanya Jessica.
"Nggak kak,, nggak. Tadi tu kaget doang. Kakak kok kakak.. Kak Jessica hehehee,," bela Tiffany cengar cengir.
"Hmmmm,,kupingku gak pernah salah lho ya. Jadi,,kamu panggil aku Jessica?" tatapan mata Jessica kembali seperti mengintrogasi Tiffany.
Tiffany sudah gak bisa menghindar.
"Iyaaa kak,, maaf kak,, gak sengaja tadi,, maaf yaa kak" Tiffany memohon pada Jessica.
"Untuk apa minta maaf? Gak perlu. Aku lebih suka kalau kamu panggil aku Jessica. Ngerti? Jadi gak perlu minta maaf" terang Jessica.
"Hah? Ihh gak sopanlah kalau cuna panggil nama kak. Bisa kena marah sama ibu nanti" Tiffany mencoba menolak.
Jessica meletakkan sendok es krim dan melipat kedua tangannya diatas meja.
Jessica menatap Tiffany dalam, diam.
Tiffany yg ditatap seperti itu membeku seketika.
"Tiffany, bisa gak sekali2 kamu langsung jawab "iya" tanpa ada penolakan dari kamu. Aku merasa lebih senang kamu panggil Jessica apa itu salah? Aku juga memintamu memanggil hanya namaku bila kita berdua saja. Bisa?" Jessica bertanya pelan, tapi penuh penekanan.
Tiffany membisu. Dia berfikir sejenak.
Akhirnya Tiffany menjawab.
"Baiklah jika itu yg kamu mau, Jessica. Aku mau. Dengan catatan, kalau nanti suatu saat, aku kelepasan hanya memanggilmu dengan nama saja dimuka umum, jangan salahkan aku".
"Tidak masalah. Dan kalau sampai terulang lagi kamu memanggilku dengan sebutan "kakak" atau "ibu" ketika kita hanya berdua,, kamu akan aku hukum. Mengerti?"
"Laahhh,, malah dapat hukuman. Kok nakutin?"
"Harusss,, biar kamu terbiasa".
"Iyaa iyaa dehh ihhh,,"
"Hmmmm,,harus ikhlas kamu Tiffany".
"Iyaa Jesssssicaa,,"
"Good girl. Lanjut makan es krim".
Baru hendak mengambil sendok kembali, Jessica kembali menatap Tiffany.
"Tiffany, coba sini kamu majuin kepalamu ke arahku sebentar", perintah Jessica.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hei Tante,,
Lãng mạnTak ada yang aneh dalam hidupku. Dataaaarrr,, Hingga datar itu dibuat bergelombang oleh seorang "tante". Huuuhh,, aku,, Tiffany yang notabene adalah gadis yang normal bergeser menjadi Takk Normal gara2 Tante Jessica yang asli super menggoda mataku,,