II. 6

4.9K 288 37
                                    


Jessica nampak kurang bersemangat pagi ini. Rasanya malas keluar rumah. Tapi ingat ada janji dgn klien, dgn sangat terpaksa Jessica bersiap pergi kerja.

Belum sampai Jessica masuk ke mobil, ada suara yg memanggilnya.

"Jessica,, tunggu dulu", nampak Tiffany bergegas menghampiri Jessica.

"Ada apa, Tiffany?" Jessica menjawab datar.

Tepp,,,, Tiffany langsung berhenti dan melanjutkan langkahnya dgn jalan perlahan.

Jessica sebisa mungkin berpura2 tidak mau menatap Tiffany, walaupun dalam hatinya sangat merindu. Jessica mencoba mengalihkan perhatiannya dgn melihat jarum dan angka yg tercetak jelas pada jam tangannya.

"Jessica,, aa,, aaku minta maaf. Aku benar-benar tidak tahu kalau ayah mengundang teman kantornya ke rumah. Aku,, aku,, aku tidak bisa menolaknya karena tiba-tiba saja ayah menyuruhku mandi dan,,dan dia sudah ada diruang tamu bersama mereka. Aa,, aaku,," lidah Tiffany rasanya berat

"Hmmm,, sudah? Oke, aku mau pergi dulu", Jessica menjawab dgn dingin dan segera masuk ke dalam mobil.

Tiffany tidak berani menghalangi langkah Jessica. Dia terdiam dan bergeser untuk memudahkan Jessica untuk mengeluarkan mobilnya.

Didalam mobil, Jessica melihat Tiffany dari kaca spion. Jessica melihat Tiffany berdiri termangu menatap ke arah mobil yg ia naiki.

Sakit. Sungguh sakit rasanya melihat orang yg kita sayang berwajah sedih. Namun hati Jessica pun saat ini sedang bersedih juga. Dan ia tidak mau berlama2 menatap Tiffany karena takut air matanya tidak dapat terbendung lagi.

"Hmmm,, Regi", gumam Jessica.

Sesampainya di kantor, Jessica segera menelpon seseorang.

Selang 30 menit kemudian, seorang wanita berperawakan sedang, berwajah tegas, memakai setelan blazer dgn paduan sepan rok, tampak memasuki kantor Jessica.

"Hmmm,, terima kasih kamu sudah mau repot2 datang ke kantorku", Jessica menyambut kedatangan tamunya dgn emosi campur aduk.

            --------------------------

Tiffany menjalani kuliah dgn tidak semangat. Masih terbayang jelas sikap Jessica yg mengabaikannya. Sakit. Tapi dia mengerti perasaan Jessica.

"Hei, kamu kenapa? Dari tadi kayak orang ngantuk aja? Kamu belum makan? Apa belum minum susu kotakmu?", Yoona berbisik pelan pada Tiffany yg sedang membaringkan kepalanya diatas buku, seperti tidak peduli dgn kehadiran dosen di depan kelas.

Yoona masih sibuk menulis, tapi memanjangkan leher ke arah Tiffany dan dilihatnya sahabatnya itu sedang memejamkan matanya.

Yoona tidak banyak komentar lagi.

Yoona melanjutkan mendengarkan dosen dan sesekali mencatat jika ada yg penting.

Krriinnggg,,,

Dan berakhirlah kuliah hari itu dgn tidak ada satupun materi yg nyangkut diotaknya Tiffany.

Boing,, boing,, Suara notif sms dari hape Tiffany.

Dengan malas2an Tiffany membuka dan membacanya yg membuatnya bertambah malas berbuat apa2.

"Tiffany, ini aku Regi. Aku ada di depan kampusmu. Aku sudah ijin dgn orangtuamu untuk mengajakmu mkan malam di luar. Aku menunggumu di depan fotocopy, ya".

Tiffany menenggelamkan mukanya dalam tumpukan tangannya diatas meja.

"Wooii Tefffaaaneehh..!!" Yoona menjerit didekat telinga Tiffany dan membuat Tiffany kaget setengah melengos.

Hei Tante,,Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang