II. 5

5.2K 305 36
                                    


Maaf kelamaan update.
Kalau ada tulisan yg typo, pura2 g tw aja y,,
Abaikan wkwkwk,
Met baca.
Enjoy,,

Suasana makan bersama terkesan berjalan timpang, karena Airin yg pandai membawa diri dan Jason yg selalu membantu dengan cletukan2 yg segar. Berbeda terbalik dgn ayah mereka, sangat dingin dan kaku namun bisa tertutupi dengan keramahan dari sang ibu.

Dan Jessica? Dia hanya banyak diam dan menjawab seadanya saja. Dia masih menghargai kakaknya sehingga dia bisa menahan diri untuk tidak segera meninggalkan rumah itu.

Airin. Wanita itu. Wanita yang dulu sangat dia benci. Namun seiring berlalunya waktu, Jessica pun dapat melupakan sosok itu.

Dan entah mimpi apa Jessica semalam yg membuatnya kembali bertemu dengan Airin.

"Dan Jessica, siapa kekasihmu saat ini,,?" Airin bertanya tiba2 pada Jessica yg nampak banyak diam.

"Hmmmm,,kurasa itu bukan urusanmu", Jessica menjawab dingin.

"Ehhh Airin, ini coba kamu cicipin es krimnya, enak banget lhoo,, mmmmm,," Jason mencoba mengalihkan pembicaraan sambil mendekatkan semangkuk es krim vanila strawberry, walaupun malah seperti terdengar alay2 gitu.

"Aku sudah selesai. Terima kasih untuk makan siangnya. Aku permisi dulu", Jessica berdiri dari kursi makan dan menuju taman bunga milik ibunya.

Jessica menghembuskan nafasnya cukup keras dengan ekspresi wajah agak kesal.

Jessica mendatangi mawar merah yg sedang berkembang. Dia agak menundukkan wajahnya dan menghirup wangi bunga mawar itu.

Mmmmm,,,

Jessica tersenyum. Hatinya tenang kembali.

"Kamu tidak apa2, Princess? Apakah kamu benar2 sudah kenyang?" sebuah suara terdengar menghampirinya dari belakang.

"Hmmmm,,ya, aku sudah kenyang kak", jawab Jessica.

"Hei, Princess, ada apa? Apakah kau tidak menyukainya?" Jason berdiri di samping Jessica dan mencoba mencari tahu penilaiannya terhadap Airin.

"Hmmmm,, tidak juga kak, mungkin aku yg belum terlalu mengenalnya saja. Asalkan kak Jason sayang padanya, aku akan selalu mendukung pilihanmu, kak", Jessica menjawab jujur. Walaupun dia tidak menyukai Airin, dia siap mencoba berdamai dgn hatinya. Asalkan itu untuk kebahagiaan kakaknya.

"Princess, kalau kamu memang kurang suka dgn dia, aku akan menjaga jarak dengannya. Aku tidak,," Jason mencoba menekan hatinya.

"Jangan kak, jangan karenaku kakak melepas kebahagiaanmu sendiri", Jessica memotong ucapan Jason.

Jessica menggeserkan badannya dan sekarang berdiri menghadap kakaknya.

Ditatap mata kakaknya yg sangat dia sayangi. Jessica dapat melihat kehangatan dari pancaran mata itu. Mata yg selalu melindungi dan menyayanginya lebih dari apa pun. Dan sekarang Jessica dapat melihat binar bahagia di mata itu karena seorang Airin.

Jessica tersenyum lembut pada Jason dan mengusap-usap pipinya dgn sayang.

"Kakak sudah lama berjuang sendiri untuk memberikan perhatian dan kasih sayang yg besar untukku dan menjaga hatiku. Dan sekarang aku dapat melihat binar2 cintamu untuk dia, kak. Dia bahagiamu. Aku tidak akan pernah sanggup melihat kau kembali menjadi Jason yg dulu. Lagi pula, aku sudah dewasa, kak. Dan aku bisa mencari bahagiaku sendiri", Jessica terbayang senyum Big Babynya yg manja.

Jason tersenyum lembut mendengar Princessnya yg dulu nampak dingin diluar namun rapuh didalam tapi kini terlihat lebih kuat. Jason tidak akan terlalu khawatir lagi dgn Princessnya.

Hei Tante,,Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang