"Good morning class!" Sapa Pak Tri, wali kelas dari kelas X Boga 2. "I want to inform you that our school will hold a camp next weekend and all of you must join in this camp. If you can't join the camp you must make a letter with your parent's signature on it and collect it on Mrs. Juliana's table as soon as possible." Ujarnya.
Pak Tri adalah salah satu guru Bahasa Inggris jadi ia membiasakan muridnya untuk berbicara Bahasa Inggris. Laskar Pratama VHS akan mengadakan perkemahan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa atau LDKS minggu depan. Seluruh siswa kelas sepuluh diwajibkan untuk mengikuti perkemahan ini. Kali ini OSIS angkatan Jonathan dan kawan-kawannya lah yang akan melatih para adik kelas mereka. Ada beberapa anggota ekskul Rohis yang turut berpartisipasi, salah satunya Haikal Raufian.
Setelah pelajaran Bahasa Inggris berlalu dan baru saja Pak Tri meninggalkan kelas, kelas tersebut menjadi sangat ramai. Ada murid yang mengeluh tentang adanya perkemahan tersebut, ada pula yang begitu bersemangat. Alvi bersorak girang dengan gaya berlebihannya, remaja bertubuh pendek tersebut terlihat begitu gembira.
"Woy berisik banget lu." Protes Fandy.
Sambil menepuk-nepuk meja kayu di hadapannya Alvi berkata, "Bodo amat."
Oliv berdecak kesal, "Pasti bawaannya ribet, lagian alay banget sih pake kemah segala, pasti ada kakak kelas yang ngincer gue nih." Ujarnya.
Fandy melihat Natasha yang sedang tertawa berbincang dengan teman-temannya. Gadis itu terlihat senang, sepertinya ia salah satu murid yang bersemangat dengan perkemahan ini. Kemudian Fandy teringat pada sosok kakak kelas yang selalu mengantarkan Natasha pulang. Pasti orang itu ikut berpartisipasi juga pada perkemahan ini.
Natasha teringat sesuatu, "Eh iya Nis, kayaknya Kak Haikal ikutan camping deh, soalnya denger-denger ada anggota Rohis yang ikut, kayaknya Kak Haikal ikut, kalo Kak Putra ikut Kak Haikal pasti ikut."
"Iya? Asikkk bisa sambil refreshing dong." Ujar Nisrina. "Eh nanti kita tidurnya di tenda?"
Marisa mengangguk, "Nanti ada kakak OSIS yang ke kelas buat jelasin apa aja yang harus dibawa, palingan sebentar lagi mereka dateng ke kelas kita."
"By the way asik dong Nat bisa kemah bareng gebetan." Ranea menaik turunkan kedua alisnya.
"Apaan sih Ran? Gue sama Kak Irfan nggak ada hubungan apa-apa kok." Jawab Natasha.
"Iya sekarang, nggak tau kalo besok." Celetuk Citra.
Diam-diam Fandy mendengar percakapan mereka. Dadanya terasa sesak. Jadi benar apa yang ia lihat selama ini. Bahwa seorang Natasha Hanifah tidak lagi menyukainya, sekarang sudah ada laki-laki lain yang mungkin saja akan membuat Natasha berpaling. Sepertinya Fandy harus menyerah saja sekarang.
Saat murid di kelas tersebut sedang ramai membicarakan perihal kemah yang akan diadakan di akhir pekan, speaker sekolah berbunyi.
"PENGUMUMAN BAGI SELURUH ANGGOTA OSIS KELAS SEPULUH, DAN SELURUH KETUA KELAS DARI KELAS SEPULUH DIHARAPKAN BERKUMPUL DI RUANG AULA SEKARANG JUGA, TERIMA KASIH"
Dengan semangat Marisa beranjak dari duduknya, "Ayo Nat!" Serunya.
Natasha ikut beranjak dari duduknya, "Yuk" ujarnya.
÷÷÷÷÷
Bus bermuatan 60 orang baru saja sampai di sebuah tanah yang lapang, diikuti beberapa bus dengan ukuran yang sama. Kemudian para penumpangnya yang merupakan murid dari Laskar Pratama VHS turun dari bus tersebut sambil membawa barang bawaan mereka masing-masing. Hanya ada beberapa guru yang terlibat, sedangkan seluruh anggota OSIS seluruhnya ikut berpartisipasi dalam kegiatan LDKS tersebut termasuk Jonathan dan kawan-kawannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Masa Gitu
Teen FictionIni cerita tentang gue dan keempat sahabat gue. Cerita masa kini yang nantinya akan jadi masa lalu yang berharga. Cerita tentang kehidupan sekolah kita, permusuhan, pertemanan, cinta, dan mimpi. ~Citra Lusiana Kata orang masa-masa sma itu masa yang...