12

20 3 1
                                    

Halo friends.... maaf ya updatenya lama.

Happy reading^^

÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷

÷NATASHA POV÷

Hari ini udah hampir seminggu sejak Kak Irfan nyatain perasaannya ke gue. Gue masih bingung harus jawab apa. Walaupun ini bukan pertama kalinya gue pacaran, tapi gue tetep masih nggak ngerti apa yang harus gue lakuin kalo gue jawab 'iya'. Bukannya mau sok polos, tapi itu kenyataan. Gue suka untuk ngerasain indahnya jatuh cinta, tapi gue nggak suka terkekang. Menurut gue di saat dua orang berhubungan maka keduanya harus saling menjaga perasaan satu sama lain. Mereka harus membatasi diri dari pertemanan di antara lawan jenis, dan itu yang nggak gue suka. Gue mau berteman sama siapapun, dan nggak mau dikekang. Udah lebih dari cukup gue dikekang sama kedua orangtua gue yang bisa dibilang over protective. Gue takut nantinya Kak Irfan bakal ngelakuin hal itu juga, gue takut.

Selepas dari masalah pacaran, gue ngerasa ada yang aneh dari Marisa. Entah kenapa gue ngerasa dia agak menjauh dari gue. Biasanya kita selalu punya topik pembicaraan, tapi sekarang dia jadi lebih pendiem dan itu berlaku buat gue doang. Fandy juga berubah, dia yang biasanya duduk di belakang gue pun pindah ke tempat lain. Dia bahkan nggak pernah negur gue lagi atau ngelakuin hal usil kayak biasanya.

Gue sempet mikir, apa mereka berubah karena tau Kak Irfan minta gue buat jadi pacarnya? Kalau Fandy gue masih ngerti kenapa dia begitu. Itu pun dugaan gue doang. Tapi Marisa, what happened to her? Am I doing something wrong?

Gue duduk di sebelah Ranea yang lagi sibuk menulis sesuatu di kertas, "Ran gue butuh pendapat lo nih." Gue lirik dia sekilas.

Ranea menoleh, "Pendapat apa?"

Gue menghela napas panjang, "Gue bingung Ran harus jawab apa ke Kak Irfan, dia tadi pagi bilang gue harus jawab hari ini. Menurut lo gue harus jawab apa?"

"Ya kan yang ditembak elo Nat masa gue yang jawab, berarti gue dong yang pacaran sama Kak Irfan," Ujar Ranea "Emang kenapa sih lo kayak bingung gitu? Kan jawabannya cuma dua, 'terima' atau 'tolak'." Lanjutnya.

"Ya kalo lo emang ngerasa kurang cocok sama dia ya tolak aja, kalo menurut gue kenapa nggak lo terima aja kan lumayan tuh dia ganteng Nat." Lanjut Ranea.

Gue mengangguk, "Iya sih ganteng, tapi..." gue lirik Fandy yang baru aja masuk kelas, "..hmm susah Ran, gue masih punya perasaan sama yang 'dulu'. Gue nggak mungkin kan jadiin Kak Irfan sebagai pelarian."

"Jadi intinya lo mau terima apa enggak?" Tanya Ranea.

"Nggak tau."

Gue liat Marisa yang berjalan mendekat, "Ran anterin ke toilet yuk." Ajaknya.

"Sama Natasha aja tuh, gue lagi mager Sa." Jawab Ranea.

Marisa bergumam, "Gue sendiri aja deh." Ujarnya.

Well, kalian liat sendiri kan?

÷AUTHOR POV÷

÷÷÷÷÷

Siang hari di hari Kamis dengan cuaca berawan. Marisa sedang duduk sendiri di kantin sambil menunggu Citra, Ranea dan Nisrina yang sedang memesan makanan. Marisa terkejut ketika seseorang menepuk pundaknya. Ketika ia menoleh ia mendapati sosok kakak kelas bertubuh jangkung yang menjadi alasannya murung beberapa hari ini.

Teman Masa GituTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang