11

37 6 2
                                    

Hello readers kuu... maaf ya aku sempet ngilang^^ maaf juga ya kalo di part ini nggak jelas banget.. Aku sempet down banget abis selesai UN jadi nggak ada semangat buat ngetik. Thanks banget buat temen temen yang support aku terus buat lanjutin cerita ini.

Happy Reading^^

Don't forget to vote☆★☆★

Upacara bendera adalah kegiatan rutinitas bagi sebagian warga Indonesia. Tidak hanya pelajar, bahkan beberapa pegawai kantor pun melaksanakan upacara penaikan Sang Merah Putih tersebut.

Pagi ini cuaca begitu mendukung untuk melaksanakan upacara yang diadakan setiap minggu di hari Senin. Langit biru dengan awan putih dan sinar matahari yang hangat. Seluruh murid dan guru di Laskar Pratama VHS telah berbarus rapih di lapangan utama. Upacara telah berlangsung dan bendera pusaka telah berada di ujung tiang bercat putih tersebut. Kini seorang guru sedang menyampaikan amanatnya. Saat ini adalah waktu yang paling tidak disukai oleh para murid. Mengapa? Karena amanat yang disampaikan oleh para guru hampir sama setiap minggunya. Intinya setiap murid harus rajin belajar, menjaga kebersihan, ingat waktu, tidak merokok, dan lain-lain.

Di barisan paling belakang terdapat anggota OSIS dan PMR yang berjaga-jaga. Sesekali salah satu anggota OSIS menegur teman mereka yang tidak tertib dalam mengikuti upacara tersebut. Anggota PMR pun begitu sigap disaat ada murid yang sakit.

Selesai upacara Fandy bergegas menuju UKS. Ia sempat meliat Dita membawa Natasha pergi dari area upacara, wajah Natasha terlihat begitu pucat. Ketika Fandy sampai di depan pintu UKS dan hendak masuk ke klinik kecil tersebut ia mengurungkan niat. Ia sempat mengintip ke dalam. Dilihatnya ada sosok kakak kelas sedang menemani Natasha. Siapa lagi kalau bukan Irfan Alrizky. Fandy pun mengurungkan niatnya untuk menemui Natasha.

Marisa baru saja akan memasuki ruang UKS jika saja Fandy tidak mencekal tangannya, "Jangan masuk kalo nggak mau sakit hati." Fandy mengerti betul akan ekspresi Marisa yang kebingungan. "Temen lo lagi sama pacarnya di dalem, mendingan kita langsung ke kelas aja."

Setelah melepas cekalannya pada tangan Marisa, Fandy berjalan menuju kelas. Marisa pun mengikuti temannya tersebut.

"Dy lo bisa baca pikiran orang ya?"

Fandy menghentikan langkahnya sejenak, "Nggak bisa lah, emang gua dukun." Ia melanjutkan langkahnya.

"Bohong, lo bisa kan?" Marisa masih tidak percaya dengan jawaban Fandy.

Fandy hanya menaik turunkan pundaknya. Lantas ia berjalan cepat menuju kelas.

÷÷÷÷÷

Bagi Marisa dan semua teman sekelasnya, freeclass bukanlah hal tabu. Matahari telah berada di puncaknya, membuat cuaca hari ini terasa begitu panas. Jika kalian memasuki ruang kelas X Boga 2 maka kalian akan melihat hampir delapan puluh persen muridnya sedang tertidur. Bahkan Cici membawa sebuah selimut untuk menjadi alas tidurnya dan beberapa temannya. Sementara lima gadis remaja yang dijuluki 'Grup EXO' sedang duduk di koridor di depan kelas mereka. Citra dan Nisrina duduk di kursi panjang sementara Ranea, Marisa, dan Natasha memilih duduk di lantai.

Natasha yang sedang asyik memainkan ponsel pintarnya sesekali tertawa ringan, "Woy Nat, masih sakit ya?" Tanya Ranea.

Natasha menoleh pada temannya tersebut lantas menggeleng, "Enggak, kenapa?"

"Ya lagian senyam-senyum kayak orang gila gitu, apa udah mulai stress gara-gara Fandy?"

Natasha memutar kedua hola matanya, "Enggak, ini gue lagi baca chat dari Kak Irfan." Jawabnya.

Teman Masa GituTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang