16

28 4 1
                                    

"Kak Jo liat Kak Irfan nggak?" Tanya Natasha.

"Tadi sih udah jalan ke parkiran duluan. Katanya dia mau nungguin orang, tapi nggak tau deh dia nungguin siapa. Kirain kamu sama dia janjian di parkiran." Jawab Jonathan, "Mau nyusul Irfan? Kalo mau bareng aja." Ajaknya.

Natasha mengangguk, "Yaudah yuk."

Suasana sekolah kini begitu sepi karena kebanyakan murid telah pulang sekolah. Letak parkiran motor dengan sekolah Natasha tidak jauh. Hanya butuh lima menit berjalan kaki.

"Kak Jo itu kok di parkiran rame ya? Ada apa ya?" Tanya Natasha penasaran.

Jonathan memicingkan matanya, "Iya Nat, yuk buruan jalannya."

Kaki Natasha berhenti melangkah begitu melihat Irfan sedang berkelahi dengan Fandy, "Kak Jo pisahin Kak!" Serunya, "Kak itu mereka udah babak belur gitu!!" Serunya panik. Tangan Natasha mencengkram lengan Jonathan.

Jonathan melangkah cepat ke tempat dimana Irfan dan Fandy berkelahi.

"Woy woy apa apaan nih!!!" Bentak Jonathan. "Irfan lo apa apaan sih?" Jonatan berusaha memisahkan Irfan dan Fandy.

Irfan terbelalak melihat terdapat Natasha di belakang Jonathan.

"Nat aku..."

"Aku bisa jelasin? Itu kan yang mau kamu bilang kak?" Sela Natasha, gadis tersebut berjalan mendekati Irfan dan bekata tepat di hadapannya, "Aku mau kita putus!" Serunya.

Natasha meraih lengan Fandy lantas berkata,"Ayo Dy kita ke apotik beli obat buat luka lo."

Irfan buru-buru mencekal lengan Natasha, "Natasha tunggu!" Serunya. "Please Nat, aku bisa jelasin semuanya. Dengerin aku dulu" pintanya.

Natasha menggeleng, "Aku nggak mau."

"Natasha lo nggak boleh gitu dong ke pacar lo, lo lupa perjuangan Irfan buat dapetin lo? Kurang baik apa sih dia ke lo? Dia cuma salah sekali trus lo mau putusin dia gitu aja?" Timpal Shella, senior dengan tampang sangar tersebut memasang wajah memohonnya, dia benar-benar pandai membuat drama.

Natasha hanya berdecik sebelum ia menolehkan wajahnya menatap Fandy yang melepaskan pegangan Natasha pada lengannya, "Nat sorry nih tapi mendingan lo selesaiin masalah lo sama 'pacar' lo itu, luka gue bisa nunggu kok." Ujar Fandy.

Bibir Natasha mengerucut, "Yaudah."

Irfan langsung mengajak Natasha menyingkir dari kerumunan tersebut. Karena takut terjadi sesuatu, Jonathan mengikuti mereka dari belakang.

"Kak Irfan apa-apaan sih? Kenapa sampe berantem gitu sama Fandy? Salah Fandy apa?!" Tanya Natasha bertubi-tubi dengan kesal.

Irfan berkacak pinggang, "Kamu mau tau salah dia apa?" Matanya memandang tajam iris coklat Natasha. "Salah dia itu, dia udah bikin kamu suka sama dia sampe kamu nggak bisa sisain sedikit aja rasa suka kamu buat aku!" Seru Irfan dengan penuh penekanan. "Aku selama ini udah sabar Nat. Tapi nyatanya apa? Aku tetep bukan apa apa di mata kamu."

"Ya tapi kan nggak kayak gini caranya.  Aku nggak mau lagi ya liat Kakak berantem kayak tadi." Pinta Natasha, "Aku mau kita selesai sampe sini aja kak."

Irfan menggenggam kedua tangan Natasha. "Nat please, maafin aku. Aku tau, aku sadar aku salah Nat, tapi please jangan bilang kayak gitu. Kak Irfan sayang banget sama kamu, makanya Kak Irfan nggak mau Fandy deket sama kamu. Kak Irfan takut kamu berpaling Nat. Please maafin Kak Irfan. Ya?"

Teman Masa GituTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang