Terik matahari menusuk kulitku. Aku terus hormat dengan mengangkat kepala ke atas dengan mata tertutup. Aku tak mengeluh sedikitpun, diotakku terputar lagu-lagu kihyun dengan member yang lainnya.
hayansonyeo geudae nal saranghaejugil
hayansonyeo I wanna love your heart
hayansonyeo geudae nal yeppeohae jugil
hayansonyeo geudaeneun yeppeun girl
Batinku.Tiba-tiba ada sesuatu yang dingin yang menempel pada pipiku. Aku yang terkejut karna dinginnya lantas langsung membuka mata dan menoleh kearah itu.
"Masih mau milih, tetap dihukum?" Tanya Hyukjae.
"Ngapain kamu disini? Jangan ganggu, aku lebih senang disini daripada menyiksa batinku." Jawab aku dengan nada sedikit menyindir sambil menyingkirkan minuman dingin yang ditempelkan dipipiku.
"Sudahlah, nih minum dulu. Dingin kok." Tawar Hyukjae.
"..." aku hanya diam membisu sambil melanjutkan hukumanku.
"Hey!! Gak salah tuh?! Yang lagaknya sok polos bisa dihukum gitu. Emang ya beda anak baru kaya, dasar anak keluarga perebut hak orang lain!!" Seru Yoora.
Aku yang mendengar ucapan Yoora langsung berdecak sebal, aku menurunkan tanganku dan mengepalkannya. Aku berbalik ke arah Yoora dan hendak berjalan menghampiri Yoora.
Tangan Jae menahanku untuk terus berjalan."Apasih Jae, lepas!" Celotehku sambil mengerutkan keningku.
"Tahan emosi." Ujarnya singkat.
"Yoora, mungkin kita baru kenal, tolong ya jaga omongan. Sekali lagi gua dengar lu ngejek Kimra, lu bukan berhadapan sama Kimra lagi tapi sama gua." Ancam Jae.
"Hey!! Aturan sadar!! Disini siapa yang ngebully dan terkena bully. Gua ngebully dia fakta, emang dasarnya hobbynya nyuri." Ujar Yoora.
Hyukjae melepaskan genggamannya dan berjalan menghampiri Yoora.
"Lu tau? Apa yang lebih menyakitkan untuk bahan bully? Tukang nyinyir yang sok kaya, tapi uang hasil korupsi. Dan sekarang masih nyinyir." Ujar Hyukjae.
Yoora berdecak sebal mendengar ucapan Jae. Tanpa berfikir Yoora langsung mengangkat tangannya dan langsung menampar Jae.
"Tamparan? Itu berarti lu mulai anggap remeh ancaman gua. Lihat saja nanti." Jawab Hyukjae sambil tersenyum.
Hyukjae berjalan kearahku dan menggandeng tanganku, lalu menarikku dan mengajakku ke kelas.
"First..." gumam Jae.
"Hmm?" Celotehku menegaskan.
"Tamparan perempuan, lumayan sakit sih." Ujar Jae.
"Lagian, siapa suruh ngelarang aku nyamperin dia." Timpalku.
"..." Jae diam membisu.
"Mana minum yang tadi buat aku?" Tanyaku.
Tanpa berbicara, Hyukjae langsung memberikan minuman dingin itu. Aku menerimanya, tetapi bukan untuk aku minum. Aku mengambilnya dan langsung menempelkan pada luka di pipinya akibat tamparan.
"Ish, kok make minuman?" Ujar Jae.
"Sudahlah, diam saja." Timpalku.
"Oh iya, tadi ada yang nelfon dihpmu. Aku yang angkat kok." "Ujar Jae.
"Who?" Tanyaku heran.
"Ayahmu. Dia sedang di KorSel." Timpal Hyukjae.
"Seriously?!" Seruku sambil menaruh minuman yang aku tempelkan dipipi Jae.
KAMU SEDANG MEMBACA
DISTINCT TIES [LENGKAP]
FanfictionKimra, Fangirl 18 tahun yang rela mati-matian hanya demi bertemu sang bias pujaan hatinya. Yoo Kihyun, pria tampan dan seorang mainvocalist disalah satu korean Boyband. Lee JooHeon, lelaki cute yang menjadi anggota member yang sama dengan Yoo Kihyun...