Chapter 10

37 7 1
                                    

Kihyun oppa melepaskan pelukan paksa Hyukjae kepadaku. Dengan wajah sengaknya Kihyun oppa mendorong Hyukjae untuk menajuhiku.

"Hey Kihyun,, kau kenapa mendorong Jae?" Tanya ayahku.

"Ayah tidak lihat? Dia memaksa Kimra berpelukan dan jelas-jelas Kimra minta dilepasin." Ucap Kihyun sambil menggandeng tanganku.

Tiba-tiba ayah Hyukjae datang menghampiriku.

"Eh calon menantu." Ujar ayah Hyukjae sambil memegang pundakku.

Aku melepas gandengan Kihyun oppa dan berusaha berjabat tangan dengan ayah Hyukjae. Jooheon yang merasa tidak dipedulikan langsung pergi meninggalkan kami dengan taksi.

"Jooheon!!" Seru Kihyun yang melihat Jooheon menaiki taksi.

Aku yang mendengar teriakan Kihyun oppa langsung menoleh dan mendapati Taksi yang melaju kencang.

"Jooheon.." panggilku.

"Ayah, oppa, Jooheon mau kemana?" Tanyaku heran.

Belum sempat ayahku menjawab tiba-tiba Hyukjae menggandeng tanganku.

"Chuggiya, kita foto yuk." Ujar Hyukjae.

"Maaf, aku gak mau." Jawabku sambil melepas gandengannya.

"Kimra-ya Oppa mau kembali ke apartemen. Kalau mau besok pagi temui oppa dibandara." Ujar kihyun oppa sambil memelukku.

"Jooheon cemburu denganmu." Bisik Kihyun sambil melepaskan pelukannya.

"Apa maksud oppa?" Tanyaku heran.

"Ya gitu, besok oppa kan mau pulang ke Seoul." Ucap Kihyun.

"Bu-bukan itu--" ujarku menggantung.

"Sudah ya, oppa pulang dulu." Timpal Kihyun oppa sambil membelai rambutku dan bersalaman dengan ayah lalu berlari menuju taksi.

"Kimra kita makan bareng ya." Ujar Hyukjae sambil menggandeng tanganku.

"Maaf aku gak bisa, aku harap kamu kembali seperti Jae yang dulu saja." Timpalku sambil melepas gandengannya secara paksa.

"Om,, Kimra, ayah, sama Jooan pulang dulu ya." Ujarku sambil berpamitan dengan ayah Hyukjae dan menggandeng ayah dan Jooan untuk segera menuju mobil.

~~~~~~~~~~~

Malam ini aku tidak makan, sudah ketiga kalinya Jooan menghampiriku dengan membawa makanan tapi aku tetap mengelak untuk makan. Lagu MX dikamarku yang hampir setiap aku masuk kamar menyala, aku matikan saat aku tiba masuk ke kamar.

Apa maksud oppa? Jooheon cemburu? Sejak kapan dia suka padaku? Kenapa saat ini cincin tunanganku tidak berarti apapun, aku tidak menginginkannya. Aku ingin melepasnya. Batinku sambil memeluk guling Kihyun oppa.

"Kimra, ayah mau pulang ke Seoul ya. Jaga diri baik-baik, ayah gak bisa jemput kamu dnegan Jooan bulan depan, tapi nanti kamu dan Jooan dijemput oppamu." Jelas ayahku dari luar kamarku.

"Ne appa..." ujarku singkat.

Pagi ini aku dan Jooan sudah didalam mobil, kali ini aku yang menyetir. Dengan rambut dikuncir kuda dan memakai jeans serta kemeja aku menancap gas menuju bandara.
Saat ini aku sudah berada di ruang tunggu bandara.

"Apa-apaan ini? Siapa yang akan pergi? Kenapa kita duluan yang datang? Mana sih hyung." Gerutu Jooan.

"Diamlah Jooan... berisik." Timpalku sambil berkutat dengan ponselku.

DISTINCT TIES [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang